Telan Investasi Rp2,19 Triliun, Perbaikan Jembatan Juwana Pati Ditarget Rampung Sebelum Lebaran Tahun Ini
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung pembangunan Jembatan Juwana di Pati, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Tengah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sudewo meninjau progres perbaikan Jembatan Juwana di Kabupaten Pati, pada Kamis, 12 Januari.

Menteri Basuki menargetkan, Jembatan Juwana Pati yang merupakan satu dari 37 jembatan Callender Hamilton (CH) ditargetkan dapat selesai sebelum Lebaran 2023.

"Untuk Jembatan Hamilton di Wonokerto Demak sudah selesai, sedangkan Jembatan CH di Kota Semarang sedang dalam pelaksanaan dan Jembatan CH di Pati ini progresnya sudah 59 persen. Rencananya, PT Bukaka selaku kontraktor akan menyelesaikannya pada 15 April 2023 atau sebelum Lebaran," kata Basuki dalam siaran persnya, dikutip pada Jumat, 13 Januari.

"Saya minta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan Bukaka membuat jadwal percepatannya dan minggu depan dilaporkan ke saya. InsyaAllah bisa dipercepat," tambahnya.

Basuki menyebut percepatan pekerjaan bisa dilakukan, salah satunya dengan penambahan jumlah pekerja dan penambahan material. Diketahui, pembangunan Jembatan Juwana sudah dimulai sejak Agustus 2022 dan ditargetkan rampung pada 15 April 2023.

Menurutnya, penggantian 37 Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa tersebut harus dilakukan karena rata-rata sudah berusia 40 tahun.

“Jembatan-jembatan tersebut sudah berumur dan saatnya diganti. Dengan begitu, diharapkan kualitasnya lebih baik dari sebelumnya," ujarnya.

Sekadar informasi, penggantian 37 Jembatan CH tersebut dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Proyek KPBU penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa meliputi, penggantian dan/atau duplikasi terhadap 37 Jembatan CH eksisting dengan jembatan Steel Box Girder, Steel I Girder beserta bangunan pelengkap (termasuk Structural Health Monitoring System/SHMS), serta O&M selama masa layanan.

Proyek ini dilaksanakan oleh PT Baja Titian Utama sebagai Badan Usaha Pelaksana dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai penjamin. Masa konsesi proyek ini 12 tahun, terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan.

Pembangunan fisik dimulai pada 2022 dan selesai pada 2023. Adapun biaya investasi sebesar Rp2,19 triliun yang dibiayai oleh Bank Mandiri. Bentuk KPBU, yaitu Design-Build-Finance-Operate-Maintenance-Transfer dengan skema pengembalian investasi berupa pembayaran ketersediaan layanan/availability payment.

Jembatan Callender Hamilton mulai dibangun di Indonesia pada pertengahan tahun 1970-an, dan direncanakan mampu memikul 100 persen beban standar Bina Marga pada tahun tersebut. Jembatan CH direncanakan sedemikian ekonomis, sehingga menghasilkan dimensi dari rangka batangnya yang relatif kecil, bila dibandingkan jembatan rangka baja tipe lainnya, seperti rangka baja Belanda, Austria dan Australia.

Sebanyak 37 jembatan yang akan diganti terletak di Banten, yakni tiga jembatan: Jembatan Batu Ceper, Cisadane A dan B, serta Tawing I. Di wilayah Jawa Barat 16 jembatan, diantaranya Jembatan Cilamaya, Ciasem III A, Cipangaritan B, Cigadung I B, Karang Sembung, Sigranela B, Kalijaga A, Kanci IB, Citanduy, Ciputra Haji, Cikao A, Cisomang, Cimanuk, Cilutung, Cikeruh dan Batujajar.

Kemudian, di Jawa Tengah 10 jembatan, antara lain Jembatan Tajum II Margasana, Kalibanger A, Wonokerto II A, Jurug B, Pemali Brebes B, Tajum Karang Bawang, Pedes B, Pang I A dan Juana I. Terakhir, di Jawa Timur sebanhan sembilan jembatan, yaitu Jembatan Jetak, Bandar Ngalim, Ngujang, Munjungan, Teleng, Kangkung, Trisula Lama, Wirolegi, dan Kalitakir.