Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diketahui telah merehabilitasi dan merenovasi sebanyak 83 madrasah di Indonesia sepanjang 2022.

Sebanyak 14 madrasah di antaranya berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun 14 unit pekerjaan rehabilitasi dan renovasi prasarana madrasah di Provinsi NTB tersebut, di antaranya MTSN 1 Lombok Barat, MTSN 3 Lombok Tengah, MTSN 3 Lombok Timur, MTSN 4 Lombok Timur, MAN Insan Cendekia Lombok Timur.

Lalu, MAN 2 Lombok Timur, MAN Sumbawa Barat, MIN 4 Sumbawa, MTSN 4 Sumbawa, MAN 2 Sumbawa, MTSN 1 Dompu, MTSN 1 Bima, MTSN 4 Bima, dan MTSN 5 Bima.

"Ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi/Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Prasarana Tinggi Keagamaan Islam dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah dalam keterangan resmi, seperti dikutip pada Rabu, 11 Januari.

Rehabilitasi madrasah tersebut menjadi komitmen Kementerian PUPR dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendidikan.

Terkait hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, rehabilitasi fasilitas pendidikan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi sekolah, madrasah, dan lanjutan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/PTKIN di seluruh Indonesia.

Basuki mengatakan, rehabilitasi madrasah bertujuan mendukung fokus pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

"Kami lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik," ujar dia.

Di sisi lain, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB Ika Sri Rejeki menuturkan, rehabilitasi dan renovasi prasarana madrasah di Provinsi NTB telah dilaksanakan sejak Juni 2022 dan ditargetkan selesai pada April 2023.

"Saat ini, progres fisik telah mencapai 50 persen terhadap kontrak MYC dengan alokasi anggaran sebesar Rp60,6 miliar yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2022-2023," ucap Ika.

Pekerjaan rehabilitasi sendiri dilaksanakan oleh PT Lince Romauli Raya-PT Bumi Seran (KSO) dengan lingkup kegiatan berupa pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan elektrikal, dan pekerjaan lanskap bangunan.

"Setelah pembangunan selesai, kami berharap masyarakat dan pengelola sekolah dapat memperhatikan pemeliharaannya, sehingga bangunan dapat berfungsi optimal dan tujuan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dapat terwujud," tutup Ika.