Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan perbaikan Jembatan Kali Glidik II Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Diketahui, perbaikan yang dilakukan untuk menggantikan Jembatan Kali Glidik II yang putus terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu.

"Jembatan ini akhirnya bisa dilalui secara fungsional setelah dilakukan uji pembebanan statis dan dinamis pada Senin, 30 Oktober lalu," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali (BBPJN Jatim-Bali) Rakhman Taufik dalam keterangan resminya, Jumat, 3 November.

Rakhman mengatakan, jika sebelumnya akses jalan nasional antara dua kabupaten tersebut terhambat dan dialihkan ke lintas utara, dengan fungsionalnya Jembatan Kali Glidik yang baru ini diharapkan dapat memperlancar kembali arus lalu lintas dan logistik di lintas selatan Jawa Timur.

"Pekerjaan penggantian Jembatan Kali Glidik II yang runtuh akibat banjir lahar dingin pada 7 Juli 2023 rampung lebih cepat delapan hari dari target waktu semula, yaitu 10 November 2023," ujarnya.

Dia menambahkan, BBPJN Jatim-Bali telah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jatim, Dinas Perhubungan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kepolisian serta pihak terkait lainnya, untuk membahas mengenai open traffic Jembatan Kali Glidik II tersebut.

"Dengan selesainya Jembatan Kali Glidik II, maka konektivitas jalur lintas selatan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang kembali tersambung," ucap Rakhman.

Adapun Jembatan Kali Glidik II yang baru merupakan jembatan rangka baja bertipe jembatan rangka baja permanen Tipe A-45 dengan panjang bentang 45 meter (m) dan lebar 9 m.

Selain itu, dalam paket penggantian Jembatan Kali Glidik II juga meliputi penanganan jalan pendekat sepanjang 200 m.

Sekadar informasi, Jembatan Kali Glidik II dibangun pada 1970 silam sehingga sudah berusia 53 tahun.

Jembatan itu pun sudah hancur lantaran terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Juli 2023.

Kini, jembatan baru yang sudah dibangun Kementerian PUPR tersebut memiliki total panjang 38 m dengan lebar 6,80 m.

Bangunan atas jembatan ini berupa gelagar baja permanen dan terdiri dari 3 bentang.