Imbas Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Jembatan Kali Glidik II Lumajang Dibangun secara Permanen
Jembatan Gantung Kaliregoyo putus akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru di , Lumajang, Jawa Timur. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR akan membangun Jembatan Kali Glidik II di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Penanganan berupa pembangunan jembatan baru itu untuk menggantikan Jembatan Kali Glidik II yang putus terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat, 7 Juli lalu.

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali Rakhman Taufik mengatakan, dari hasil survei lapangan, menunjukkan, secara teknis opsi penanganan sementara dengan pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan.

"Selain itu, investigasi di lokasi menunjukkan salah satu dari dua pilar Jembatan Kali Glidik II telah hilang diterjang banjir," kata Rakhman dalam keterangan resminya, Senin, 10 Juli.

Rakhman menyebut, dengan kondisi tersebut, alternatif penanganan sementara yang direncanakan dengan instalasi Jembatan Bailey kurang memungkinkan untuk dilaksanakan di lokasi eksisting Jembatan Kali Glidik II.

Sebab, ada satu pilar hilang yang menyebabkan kekuatan Jembatan Bailey berkurang, sehingga safety factor-nya turun menjadi kurang dari 25 ton.

"Selain itu, tinggi jagaan Jembatan Bailey dengan pilar eksisting juga masih berpotensi terkena terjangan air jika ada banjir bandang susulan," ujar dia.

Oleh karena itu, diputuskan opsi penanganan Jembatan Kali Glidik II mengerucut pada pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting sepanjang 45 meter atau lebih panjang dari jembatan eksisting.

"Jadi, alternatifnya membangun jembatan permanen sepanjang 45 meter atau lebih panjang dari jembatan eksisting. Kebetulan ada stok rangka baja di Gudang Bina Marga Citeureup (Bogor) yang siap dimobilisasi," tutur dia.

Nantinya, kata Rakhman, proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan.

"Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo," ungkapnya.

Sekadar informasi, Jembatan Kali Glidik II dibangun pada 1970 dan saat ini berumur 53 tahun.

Jembatan ini memiliki total panjang 38 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang.