JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menangani dampak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, dengan memprioritaskan penanganan korban dan segera memperbaiki infrastruktur yang rusak.
"Gerak cepat telah dilakukan Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial dan BPBD dengan memberikan bantuan logistik, menerjunkan alat berat, dan mendirikan dapur umum," kata Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Antara, Minggu 21 April.
Ia menjelaskan, pihaknya juga telah memastikan bahwa semuanya telah tertangani karena ketika mendapat laporan terjadinya banjir lahar dingin Semeru, maka meminta kepada kepala-kepala perangkat daerah terkait untuk turun ke lapangan.
"Saya minta alat berat turun untuk membantu dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak banjir lahar dingin terpenuhi," katanya.
Menurutnya, jembatan yang rusak dan perbaikan dam akan segera dilakukan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) BPBD Provinsi Jatim, sehingga pihaknya mendorong upaya perbaikan jembatan dan Dam agar bisa diselesaikan sesegera mungkin.
"Khusus Jembatan Mujur II Keloposawit, kami menargetkan selesai dalam satu bulan lebih satu minggu. Berkaca pada perbaikan jembatan tersebut tahun lalu bahwa Dinas PU Bina Marga bisa merampungkan lebih cepat dari target," katanya.
BACA JUGA:
Selain meninjau Jembatan Mujur II Keloposawit, Pj Gubernur Adhy juga meninjau tanggul jebol di Desa Keloposawit dan Dam Trubus Mujur II Kecamatan Candipuro.
"Proses perbaikannya dilakukan secara simultan, bukan dikerjakan satu per satu. Sehingga diharapkan bisa selesai dalam waktu singkat dan masyarakat tidak menunggu lama," katanya.
Sebelumnya intensitas hujan yang lebat di Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin dan membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap pada, Kamis 18 April, malam.
Luapan DAS Regoyo yang berhulu di Gunung Semeru itu menyebabkan tujuh desa dan tiga kelurahan di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Lumajang, dan Sukodono terdampak banjir dengan ketinggian air 15-20 cm.