Bagikan:

JATIM - Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan penanganan infrastruktur pertanian menjadi prioritas utama pascabanjir lahar dingin Gunung Semeru dan longsor di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).

"Penanganan infrastruktur pertanian, terutama saluran irigasi menjadi fokus utama dalam upaya pemulihan," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu 28 April, disitat Antara.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang tercatat sebanyak 75 hektare lahan tanaman pangan dilaporkan gagal panen, sementara 31 hektare tanaman hortikultura mengalami kerusakan akibat banjir tersebut.

"Kami telah melakukan koordinasi untuk mengatasi dampak kerusakan tersebut yang sangat merugikan para petani terutama yang tanaman mereka sudah mendekati masa panen," tuturnya.

Ia berharap, dapat menangani semua masalah tersebut terutama sektor pertanian, tidak hanya menyangkut kerusakan infrastruktur, tetapi juga tanaman di area persawahan yang terdampak akan dikoordinasikan dengan baik.

Selain itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi kesulitan air pada musim tanam berikutnya, Pj Bupati Lumajang juga meminta kepada jajaran Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang untuk memprioritaskan perbaikan saluran irigasi.

"Musim panen di Lumajang seharusnya menjadi saat yang penuh kegembiraan. Untuk Dinas PU, saya tekankan pentingnya memperbaiki infrastruktur irigasi agar tidak menimbulkan kesulitan air pada musim kemarau mendatang," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian serta Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Lumajang untuk menangani dan memperbaiki infrastruktur pertanian yang rusak akibat banjir.

"Kami melakukan koordinasi yang intensif dengan Kementerian Pertanian dan Tim Dinas PUTR Kabupaten Lumajang untuk penanganan dan perbaikan infrastruktur pertanian yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru," ujarnya.

Menurutnya langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan sektor pertanian di Lumajang pascabencana banjir lahar dingin, serta memastikan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah tetap terjaga.

Banjir lahar dingin di kaki Gunung Semeru Lumajang terjadi pada Kamis 18 April, menerjang beberapa desa tersebar di sembilan kecamatan dan memporak-porandakan infrastruktur seperti jembatan, jalan ataupun beberapa fasilitas umum.