JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang biro perjalanan, PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp140 per saham. Di mana, IPO tersebut berlangsung mulai 28 Maret hingga 3 April 2023.
Mengutip Antara, Jakarta, Selasa, HAJJ menawarkan sebanyak 687,10 juta saham atau 29,99 persen dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO.
Dengan harga penawaran tersebut, perseroan yang dijadwalkan melantai di BEI pada 5 April 2023 ini berpeluang meraih dana segar sebesar Rp96,19 miliar.
Secara bersamaan, perseroan menerbitkan sebanyak 549,68 juta Waran Seri I atau sebanyak 34,28 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor, yang pelaksanaannya berlaku mulai 4 Oktober 2023 hingga 3 April 2026 dengan harga pelaksanaan Rp175.
Perseroan yang bergerak di bidang perjalanan wisata ini rencananya menggunakan dana hasil IPO sekitar 60 persen untuk reservasi tiket pesawat dan sekitar 40 persen untuk reservasi slot kamar hotel.
Perseroan merencanakan penggunaan dana untuk modal kerja dilakukan dalam rangka kegiatan operasional sehari-hari, serta untuk menunjang kegiatan usaha.
Perjanjian dengan pihak penyedia tiket pesawat dan slot kamar hotel akan ditandatangani setelah perseroan mendapatkan dana hasil IPO, yang akan dilaksanakan pada kuartal II hingga kuartal III tahun 2023.
Selain itu, rencana penggunaan dana untuk modal kerja akan dilakukan guna memenuhi kebutuhan musim umrah periode 19 Juli 2023 hingga 6 Juli 2024.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I untuk modal kerja perseroan berupa pembayaran reservasi slot kamar hotel, tiket pesawat, dan land arrangement.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, hingga 17 Maret 2023 BEI mencatat sebanyak 33 perusahaan telah masuk dalam pipeline IPO yang berasal dari berbagai sektor dengan kepemilikan aset Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Perusahaan dari sektor barang konsumen non primer tercatat sebanyak delapan perusahaan, sektor transportasi & logistik dan barang baku sebanyak lima perusahaan, serta sektor teknologi sebanyak empat perusahaan.
Selain itu, sektor keuangan dan sektor properti sebanyak tiga perusahaan, sektor barang konsumen primer sebanyak dua perusahaan, serta satu perusahaan sektor industri, kesehatan, dan infrastruktur.
Hingga periode sama, BEI mencatat sudah 27 perusahaan yang melakukan IPO di BEI selama 2023, dengan dana yang dihimpun mencapai Rp12,5 triliun.