JAKARTA - PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten baru ini meraih dana segar hingga Rp96,19 miliar.
Dari Pantauan, Saham HAJJ pada penutupan sesi I perdagangan menguat Rp14 atau 10 persen hingga Rp154 per saham. Adapun frekuensi perdagangan mencapai 10.050 kali dengan volume perdagangan 1,29 miliar.
Direktur Utama HAJJ Saipul Bahri menyampaikan, dalam IPO perseroan menawarkan sebanyak 687,10 juta saham atau sebanyak 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, sehingga perseroan berhasil meraih dana sebesar Rp96,19 miliar.
Selama masa penawaran umum, dia menjelaskan perseroan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sekitar 33,14 kali, dengan jumlah pemesan saham sebanyak 15.717 pihak yang tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan dari lima mancanegara.
Para pemesan saham perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyedia akomodasi perjalanan wisata religi jemaah ibadah umrah ini didominasi oleh investor individu sebanyak 15.709 pihak, dan sisanya sebanyak 8 investor institusi.
Ia mengungkapkan dana hasil IPO sekitar 60 persen akan digunakan oleh perseroan untuk reservasi tiket pesawat, dan sisanya sekitar 40 persen untuk reservasi slot kamar hotel.
Dengan IPO, Saipul mengatakan HAJJ akan memperkuat dan memperluas jangkauan perseroan dengan meningkatkan investasi pada penyediaan akomodasi yang lebih variatif dengan harga kompetitif.
“Potensi perjalanan ibadah umrah dan haji di Indonesia sendiri sangat besar lantaran jumlah umat muslim mencapai lebih dari 200 juta. Hal ini tentu menjadikan prospek usaha HAJJ sangat menjanjikan dan cerah ke depan,” ujar Saipul mengutip antara.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menyampaikan kelebihan permintaan pada IPO HAJJ merupakan cerminan bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi perseroan, serta keyakinan atas potensi pertumbuhan bisnis di masa mendatang.
“Oversubscribed menunjukkan keyakinan investor terhadap potensi pasar yang besar, apalagi saat ini perseroan merupakan perusahaan penyedia akomodasi perjalanan wisata tercatat pertama di IDX yang memiliki fokus bisnis pada penyediaan akomodasi untuk perjalanan umrah,” ujar Steffen.
Pemerintah Arab Saudi sebagai pemangku kewenangan kegiatan ibadah umrah terus memberikan dukungan agar jumlah jamaah yang berangkat untuk menjalankan ibadah terus meningkat dengan mudahnya persyaratan administrasi, fasilitas, dan infrastruktur.
Hal tersebut senada dengan visi HAJJ untuk menjadi perusahaan penyedia pelayanan perjalanan wisata dan perjalanan religi yang amanah, profesional, dan terpercaya yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas.