JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan dengan kode emiten TRON ini menawarkan harga penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) sebesar Rp140 hingga Rp220 per saham.
Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 10-20 Februari 2023 dan masa penawaran umum akan berlangsung pada 28 Februari-3 Maret 2023 dengan target pencatatan saham di BEI pada 7 Maret 2023.
"Segmen bisnis yang digarap yakni sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city berpotensi besar di Indonesia. Ditambah lagi, saat ini transportasi publik menjadi pilihan yang bisa diandalkan sehingga intelligent transportation system (ITS) menjadi hal yang sangat dibutuhkan," ujar Direktur Utama TRON David Santoso mengutip Antara, Rabu, 15 Februari.
Dalam IPO, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 750 juta saham atau sebanyak-banyaknya 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Perseroan menargetkan dana yang akan diraih dari IPO sebesar Rp165 miliar dan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
"Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, nantinya kami gunakan sekitar 30 persen untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat," kata David.
Lanjutnya, dana IPO lainnya akan digunakan untuk modal kerja, di antaranya biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia, biaya tenaga kerja, dan pembelian bahan baku produk.
Selain itu, untuk mengembangkan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C) yang digunakan untuk pengembangan lini usaha business process outsourcing (BPO).
BACA JUGA:
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang mengatakan penentuan harga IPO sudah memperhitungkan semua aspek dan mencerminkan valuasi yang menarik.
"Kami berharap banyak masyarakat bisa memiliki saham yang berfundamental solid dengan valuasi harga yang menarik dan terjangkau," ujarnya.
TRON mencatatkan pendapatan sebesar Rp84,04 miliar per November 2022 atau melesat 216 persen year on year (yoy) dari Rp26,59 miliar pada November 2021.
Laba bersih perseroan tercatat Rp13,40 miliar per November 2022 atau naik dari periode sama sebelumnya yang sebesar Rp4,50 miliar.
Setelah IPO, komposisi saham perseroan menjadi PT Daya Kemilau 74,43 persen, David Santoso 0,11 persen, Rudy Budiman 0,04 persen, dan investor publik 25,42 persen.