JAKARTA - Kementerian BUMN berencana melakukan pemindahan lokasi atau relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang milik PT Pertamina (Persero) ke kawasan Pelabuhan. Pemindahan ini dipastikan tidak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menekankan bahwa Depo Plumpang ini milik Pertamina untuk kepentingan bisnis perusahaan. Kerena itu, anggarannya akan bersumber dari keuangan internal Pertamina.
“Yang pasti bukan pakai APBN. Pakai uang Pertamina dong, ya itu kan bisnisnya Pertamina,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Kamis, 9 Maret.
Terkait dengan berapa anggaran yang disiapkan Pertamina untuk membangun ulang Depo di tanah milik Pelindo, Arya masih enggan menyebutkan nominalnya.
“Kita sudah perkirakan, ya tunggu saja,” tuturnya.
Saat ditanya bagaimana nasib bangunan lama setelah Depo Pertamina Plumpang resmi dipindahkan, Arya mengatakan pihaknya menyerahkan kepada PT Pertamina (Persero). Pasalnya, tanah dan bangunan tersebut merupakan aset Pertamina.
“Ya terserah Pertamina. Itu kan punya Pertamina. Emang milik siapa? Kalau milik Pertamina, suka-suka Pertamina mau jadi apa,” jelasnya.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir berencana melakukan pemindahan lokasi atau relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) ke kawasan Pelabuhan. Pemindahan diperkirakan membutuhkan waktu 2,5 hingga 3 tahun.
BACA JUGA:
Terkait dengan wacana pemindahan TBBM ke kawasan pelabuhan, saat ini, Pelindo tengah melakukan pembangunan lanjutan pada area di terminal NewPriok, di mana terdapat area yang diperuntukkan sebagai Product Terminal.
Area inilah yang dapat dipertimbangkan sebagai lokasi baru TBBM. Lahan sebagaimana dimaksud akan siap pada tahun 2024.
“Lokasi Product Terminal yang kami siapkan nantinya terletak tepat di waterfront, sehingga akan memudahkan bongkar muat minyak dan gas dari kapal ke terminal dan sebaliknya,” ujar Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono dalam keterangannya, Rabu, 8 Maret.