Bagikan:

JAKARTA - Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang bakal dipindahkan ke tanah milik PT Pelindo pascakebakaran yang terjadi beberapa hari lalu. Langkah ini dianggap sebagai solusi jangka menengah dan panjang.

Lalu, bagaimana nasib bangunan Depo Plumpang saat ini dan ke depan?

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan Depo Pertamina Plumpang masih akan menjalankan fungsinya sebagai tempat penyimpanan BBM hingga nantinya resmi berpindah ke tanah milik Pelindo, di Kalibaru, Jakarta Utara.

Lebih lanjut, Arya mengatakan Depo Pertamina Plumpang tetap akan beroperasi selama tiga tahun ke depan, hingga depo baru selesai dibangun.

“Depo Pertamina akan direlokasi. Kan ini tetap ada Depo Plumpang itu di situ selama 3 tahun ke depan. Masa pindah tiba-tiba gitu aja kan enggak bisa,” katanya kepada wartawan saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Kamis, 9 Maret.

Terkait dengan bagaimana nasib bangunan lama setelah Depo Pertamina Plumpang resmi dipindahkan, Arya mengatakan pihaknya menyerahkan kepada PT Pertamina (Persero). Pasalnya, tanah dan bangunan tersebut merupakan aset Pertamina.

“Ya terserah pertamina. Itu kan punya Pertamina. Emang milik siapa? Kalau milik Pertamina, suka-suka Pertamina mau jadi apa,” jelasnya.

Namun yang pasti, kata Arya, pemindahan Depo Pertamina Pelumpang tidak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Yang pasti bukan pakai APBN. Pakai uang Pertamina dong, ya itu kan bisnisnya Pertamina,” ucapnya.

Terkait dengan berapa anggaran yang disiapkan Pertamina untuk membangun ulang Depo di tanah milik Pelindo, Arya masih enggan menyebutkan nominalnya.

“Kita sudah perkirakan, ya tunggu saja,” tuturnya.