JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 akan difokuskan untuk menurunkan angka kemiskinan dan stunting.
Menurut Sri Mulyani, hal ini sesuai dengan arahan Presiden dalam Rapat Terbatas mengenai Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) untuk APBN 2024.
“Penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen akan diupayakan pada tahun 2024 dan ini berarti keseluruhan total kemiskinan akan menurun," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa, 21 Februari.
Menkeu menyampaikan, pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran dalam rangka penurunan stunting menuju 3 persen.
“Ini berarti perlu upaya effort tambahan yang keras dan alokasi anggaran yang disediakan untuk tahun ini dan tahun depan,” tuturnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, bendahara negara itu mengungkapkan, pula jika situasi global yang berubah secara drastis dan harus diantisipasi berupa peningkatan tensi geopolitik, kenaikan suku bunga global sebagai dampak inflasi dunia yang sangat tinggi, serta dibukanya kembali China pascaperiode lockdown.
“Pemerintah akan mengantisipasi dampak geopolitik terhadap disrupsi laju ekspor dan kemungkinan peningkatan harga komoditas karena persaingan politik antara negara-negara besar,” ucapnya.
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini cukup kuat sebesar 5,3 persen pada 2022 akan terus dijaga momentumnya di 2023 dan 2024.
"Ini berarti dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga untuk bisa tetap tumbuh di atas 5 persen, maka inflasi di Indonesia juga harus dikendalikan, confidence dari konsumen harus dijaga, dan juga investasi akan terus momentumnya diperkuat," tutup Menkeu Sri Mulyani.