Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usah Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pamer laba konsolidasi perusahaan pelat merah yang tumbuh signifikan di depan Komisi VI DPR. Di tahun 2022, laba konsolidasi BUMN tembus Rp303,7 triliun.

Kata Erick, capaian laba konsolidasi ini meningkat 142,4 persen dari lana tahun sebelumnya 2021 yang tercatat Rp125 triliun.

“Laba bersih kembali meningkat sangat signifikan, yaitu ada peningkatan dari Rp125 triliun, kalau diaudit kurang lebihnya mencapai Rp303,7 triliun. Ada peningkatan signifikan Rp179 triliun,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 13 Februari.

Pada kesempatan ini, Erick mengatakan laba konsolidasi sebesar Rp303,7 triliun ini sudah termasuk laba nontunai Garuda Indonesia yang sebesar Rp55,7 triliun.

Erick mengatakan, kinerja moncer BUMN ini juga diikuti dengan pertumbuhan aset BUMN dari Rp8.978 triliun menjadi Rp9.867 triliun.

“Ekuitas, karena kita banyak aksi korporasi yang kita memperkuat permodalan, tidak beruutang. Ini juga meningkat dari Rp2.778 triliun menjadi Rp3.150 triliun. Dan pendapatan pun meningkat dari Rp2.292 triliun menjadi Rp2.613 triliun,” jelasnya.

Kata Erick, peningkatan ekuitas ini tak lepas dari penguatan permodalan tidak dari utang.

Ia mengatakan, kinerja positif BUMN tahun 2022 ini dampak dari transformasi yang sudah 75 persen.

Menurut Erick, hal ini menjadi tantangan bagi BUMN untuk meningkatkan kinerjanya di tahun ini.

“Tapi kembali menjadi pressure buat kami di 2023 karena transformasi yang kita dorong ini hampir mencapai 75 persen. Apakah sisa 25 persen ini nanti membuat laba di 2023 masih bisa lebih tinggi atau tidak,” ujarnya.