Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim persepsi publik terhadap perusahaan pelat merah semakin positif. Pengakuan itu didasarkan pada kinerja perseroan yang semakin membaik. Salah satunya, yakni keberhasilan mencetak laba bersih konsolidasi BUMN di kuartal III 2021 sebesar Rp61 triliun. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan tahun 2020 yakni Rp13 triliun.

Erick Thohir mengatakan bahwa kinerja positif tersebut merupakan hasil dari transformasi bisnis model hingga penempatan sejumlah kalangan profesionalitas di pucuk struktur manajemen BUMN.

"Saya yakin 2 tahun terakhir ini kita bekerja luar biasa. Buktinya apa? Kalau kita lihat persepsi publik terhadap BUMN sekarang makin positif. Hasil keuangan terlihat, dengan efisiensi dengan perubahan bisnis model, dengan mengangkat orang-orang profesional laba bersih terkonsolidasi BUMN tahun kemarin Rp13 triliun, hari ini kuartal III (2021) sudah Rp61 triliun," tuturnya dalam acara Forum Humas BUMN, Senin, 29 November.

Tak hanya itu, kata Erick, review sumber daya manusia (SDM) di Kementerian BUMN mendapatkan penghargaan sebagai salah satu yang terbaik. Menurut Erick, saat ini BUMN tidak sedang lari sprint tetapi maraton. Karena itu, kontinuitas harus terjadi.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa salah satu kelemahan BUMN adalah tidak adanya kesinambungan. Karena itu, Erick berharap semua insan BUMN yang diberikan amanah pada saat ini melakukan review atau evaluasi terhadap program-program BUMN.

"Yang sebelumnya bagus maka perlu diteruskan. Jangan karena terjadi pergantian kepemimpinan maka kepemimpinan baru selalu menjelekkan program di masa kepemimpinan sebelumnya," ucapnya.