JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya masih menunggu penugasan dari pemerintah terkait penyaluran minyak goreng curah kemasan sederhana dengan merek dagang Minyakita sebanyak 7 juta liter.
“Itu kan baru alokasi penugasan, alokasi penugasan itu kan kita harus ambil. Jadi secara real kami belum. Karena belum ditunjuk pabrik mana yang akan menyuplai Bulog,” katanya kepada wartawan ditulis Minggu, 12 Februari.
Lebih lanjut, Buwas sapaan akrab Budi Waseso juga mengaku belum mengetahui seperti apa produk Minyakita yang akan disalurkan oleh Bulog.
Namun terkait mekasime distribusinya, kata Buwas, sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kalau mekanisme distribusinya kita sudah punya, tetapi kita harus lihat barangnya dahulu, seperti apa barangnya,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bapanas memastikan para produsen sepakat untuk memasok minyak goreng ke BUMN Pangan sebanyak 29 juta liter per bulan. Pasokan ini digunakan sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) komoditas minyak goreng.
Arief mengatakan dengan adanya Cadangan Minyak Goreng Pemerintah (CMGP), pemerintah bisa melakukan intervensi pasar untuk mencegah gejolak harga minyak goreng menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Kata Arief, Bapanas meminta para produsen minyak goreng mendukung upaya pemerintah mewujudkan ketersediaan cadangan minyak goreng pemerintah melalui komitmen penyaluran minyak goreng ke ID FOOD dan Perum Bulog.
“Pemerintah perlu kolaborasi yang baik dengan semua pihak, baik antar kementerian dan lembaga, BUMN, serta sektor swasta atau para produsen minyak goreng, maka kita libatkan para produsen untuk memberikan masukan terkait pasokan bagi BUMN Pangan,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis, 9 Februari.
Kata Arief, untuk tahap awal ini disepakati Komitmen Penyaluran Produsen Minyak Goreng ke BUMN Pangan sebanyak total 29 juta liter per bulan.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Arief mengatakan jumlah tersebut terdiri dari 18 juta liter minyak goreng curah dan 12 juta liter minyak goreng kemasan.
Adapun dari total 29 juta liter tersebut ID FOOD akan mendapatkan penyaluran sebanyak 22 juta liter dan Bulog sebanyak 7 juta liter.
“Penyaluran akan dimulai dari Februari hingga Maret ini,” kata Arief.
Arief mengatakan jumlah tersebut akan dipasok oleh tujuh produsen minyak goreng, yang terdiri dari PT Bina Karya Prima sebanyak 33.000 liter, PT SMART 11 juta liter, Apical Group 8 juta liter, dan KPN Group 600.000 liter.
Lalu, PT Mahesi Agri Karya 666.000 liter, PT LDC Indonesia 3 juta liter, dan PT Permata Hijau Group 6 juta liter. Sedangkan jumlah penyaluran dari PT Salim Ivomas dan PT Tanjung Sarana Lestari akan disampaikan kemudian.