Dorong Pemanfaatan Produk Dalam Negeri, Menteri Basuki Resmikan Pabrik LRB di Karawang
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) meresmikan Pabrik LRB milik PT Magdatama Multi Industri, di Karawang, Jawa Barat. (Foto: Humas Kementerian PUPR)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) milik PT Magdatama Multi Industri, di Karawang International Industrial City (KIIC), Senin, 30 Januari.

Diketahui, LRB merupakan salah satu komponen yang digunakan sebagai bantalan tahan goncangan gempa di infrastruktur jalan dan jembatan.

Fungsinya untuk menjaga keamanan struktur saat terjadi gempa, sehingga menuntut kualitas mutu produk dari LRB yang harus lulus verifikasi sesuai standar spesifikasi yang berlaku.

Menteri Basuki mengatakan, hal ini dilakukan untuk membuktikan komponen LRB tersebut telah berhasil diproduksi lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 78,75 persen.

"Kementerian PUPR mendorong supaya produksi lokal lebih masif. Jadi, jangan sampai untuk LRB kami harus impor terus, dan saya kira LRB ini memiliki TKDN yang tinggi, yaitu 78,75 persen," kata Basuki lewat keterangan tertulisnya, Senin, 30 Januari.

Menurut Basuki, pabrik bearing milik Magdatama di Karawang ini merupakan yang terbesar produktivitasnya di Indonesia. Ia pun mendorong direksi untuk dapat terus mengembangkan produksi, sehingga dapat melakukan ekspor ke berbagai negara.

"Ini hanya dua sebetulnya yang memproduksi, satu Bukaka (PT Bukaka Teknik Utama) masih kecil produksinya, yang ini (pabrik Magdatama) jauh lebih besar. Kenapa yang lainnya kecil? Karena bajanya diambil dari Krakatau Steel yang TKDN sekitar 50-an persen, kalau ini, kan, dari karet jadi 78 persen," jelasnya.

Selain LRB, PT Magdatama Multi Industri juga memproduksi Expansion Joint, yakni Strip Seal Joint yang memiliki nilai TKDN sebesar 45,45 persen dan Seismic Modular Joint sebesar 55,95 persen.

Expansion Joint tersebut telah diaplikasikan pada beberapa proyek jalan tol dan Jembatan di Indonesia, seperti Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, enam Ruas Tol DKI-Ruas Kelapa Gading, MRT Lebak Bulus, LRT Palembang, Jembatan Holtekamp, dan lain-lain.

Saat ini, penggunaan LRB juga telah disiapkan untuk pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Berdasarkan spesifikasi khusus SKh-1.7.47 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga, LRB harus diuji secara kondisi dinamik gempa untuk membuktikan performa karakteristiknya sebelum dapat diproduksi dalam jumlah banyak.

Sehingga, pada pabrik PT Magdatama Multi Industri juga tersedia fasilitas pengujian dinamik gempa dengan kecepatan tinggi untuk Seismic Isolator pertama di Indonesia, yaitu MsLAB yang juga terbesar di Asia Tenggara.

Sementara, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menuturkan, keberadaan pabrik ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri.

"Di tengah kondisi Indonesia yang rawan gempa bumi, keberadaan pabrik bearing ini relatif penting untuk infrastruktur strategis di Indonesia, terlebih industri karet di Indonesia sekitar Rp69 triliun, jumlahnya cukup tinggi," tutur Airlangga.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Magdatama Multi Industri Magdalena Santy mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah, terutama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian dan Kementerian PUPR dalam mendorong peningkatan produksi dalam negeri.

"Terima kasih juga untuk Direktorat Jenderal Bina Marga karena telah mendampingi kami dalam melaksanakan pengujian produk-produk kami. Semoga kami dapat terus memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam negeri," tandas Magdalena.

Sekadar diketahui, Pabrik LRB, Bearing, Expansion Joint, dan Fasilitas Uji Seismic Isolator-msLAB milik PT Magdatama Multi Industri telah mempekerjakan 200 sumber daya manusia dan memiliki kapasitas produksi sebanyak 14.000 unit per tahun.