Bagikan:

JAKARTA - Hanoi menjadi kota paling berpolisi sedunia berdasarkan data terkini AirVisual. Ibu kota Vietnam itu memang diselimuti kabut asap tebal selama beberapa minggu terakhir.

AirVisual menempatkan Hanoi setelah mendapati tingkat partikel kecil berbahaya, yang dikenal sebagai PM2.5, diukur pada 266 mikrogram per meter kubik di Hanoi pada Jumat 3 Januari pagi ini.

Hanoi memang salah satu wilayah di Asia Tenggara yang menjadi pusat manufaktur regional dengan tingkat ekonomi yang bertumbuh cepat di Asia.

Kabut tebal di Hanoi sebagian besar disebabkan aktivitas industri, lalu lintas yang padat dan pembakaran sampah.

"Kami yang lanjut usia dapat merasakannya dengan sangat jelas ketika kami menderita masalah pernapasan yang menyebabkan kesulitan bernapas," kata Luu Minh Duc, penduduk Hanoi yang berusia 64 tahun kepada Reuters.

"Situasinya tampaknya makin memburuk akhir-akhir ini," sambungnya.

Berbicara dalam pertemuan dengan Kementerian Transportasi pada Kamis 2 Januari, Wakil Perdana Menteri Vietnam, Tran Hong Ha menyerukan percepatan transisi ke kendaraan listrik (EV) sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi polusi di negaranya, utamanya Hanoi.

Sejauh ini Hanoi memiliki target agar setidaknya 50 persen bus dan 100 persen taksi menjadi berbasis listrik pada tahun 2030.

"Ini adalah tanggung jawab negara kepada rakyat, dan harus ada tindakan yang spesifik dan tepat waktu," kata Ha, dikutip oleh surat kabar Tien Phong.