Ikut Resmikan Pabrik LRB di Karawang, Menperin Agus: Kami Yakin Sudah Berada di Jalur Tepat dalam Substitusi Impor
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kiri). Foto: Dok. Kemenperin

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita turut meresmikan Pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) milik PT Magdatama Multi Industri (MMI) di Karawang International Industrial City (KIIC).

Diketahui, LRB merupakan salah satu komponen yang digunakan sebagai bantalan tahan goncangan gempa di infrastruktur jalan dan jembatan.

Fungsinya untuk menjaga keamanan struktur saat terjadi gempa, sehingga menuntut kualitas mutu produk dari LRB yang harus lulus verifikasi sesuai standar spesifikasi yang berlaku.

Menperin Agus menyatakan, keberhasilan kebijakan substitusi impor pada produk LBR, bearing, maupun expansion joint ini merupakan wujud kerja bersama antara pemerintah dan pelaku industri.

"Atas pencapaian ini, kami semakin yakin bahwa kami telah berada di jalur yang tepat dalam hal substitusi impor dan penguasaan teknologi. Diharapkan ke depan produk industri lain dalam proyek infrastruktur di Kementerian PUPR dapat terus bersinergi dan berlanjut," ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 1 Februari.

Pada kesempatan sama, Menko Perekonomian Airlangga menyebut, pabrik MMI mempunyai kapasitas cukup besar dan akan memenuhi kebutuhan untuk bantalan jalan maupun jembatan.

"Bahan bakunya juga hampir seluruhnya local content, baik baja dan karetnya, serta produk yang dihasilkan juga memenuhi SNI. Tentu, ini sangat dibutuhkan dan sangat sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa dalam pembangunan menggunakan produk dalam negeri," ujarnya.

Perusahaan MMI dalam memproduksi Magda LRB telah memenuhi ketentuan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang cukup tinggi hingga mencapai 78,75 persen.

Sedangkan tipe bearing lainnya, yaitu Magda Pot Bearing memiliki TKDN mencapai 57,71 persen.

Selain itu, bearing tersebut juga sangat bermanfaat bagi negara yang cukup rawan terhadap gempa bumi seperti Indonesia.

Di tengah Indonesia yang rawan gempa, pabrik bearing ini menjadi penting dan saya bicara dengan Menteri PUPR ini harus dipersiapkan tak hanya untuk jembatan dan jalan tol, tetapi juga untuk bangunan.

"Di beberapa negara, pemakaian LRB diwajibkan karena menahan gempa sampai 8 skala richter (SR) dan jika ini diwajibkan juga di Jakarta atau beberapa provinsi di Pulau Jawa lainnya, akan membuat gedung lentur terhadap bencana," tandas Airlangga.

Sekadar diketahui, PT MMI sudah berpengalaman selama 30 tahun dengan berkontribusi pada banyak proyek strategis infrastruktur di Indonesia.

Hingga saat ini, produk bantalan jembatan atau bearing yang tahan terhadap gempa, yakni LRB Magdatama telah dipasang pada beberapa proyek infrastruktur strategis di Indonesia, seperti pada pembangunan Jembatan Kretek di Yogyakarta.

Di samping itu, ketahanan umur LRB yang dikelola PT MMI bisa mencapai 60 tahun, lebih lama dari produk impor yang diklaim hanya bertahan 25-30 tahun.

Bahkan, pabrik tersebut pun telah membuka lapangan pekerjaan untuk 200 tenaga kerja dan berpotensi lebih besar ke depannya.