Mendag Zulhas Ajak Negara-negara Arab Teluk Perkuat Hubungan Dagang lewat CEPA
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri). (Foto: Dok. Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak negara-negara Arab di Kawasan Teluk meningkatkan dan memperkuat hubungan dagang melalui skema Persetujuan Perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Free Trade Agreement (FTA).

Hingga saat ini, kata Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan, persatuan Emirat Arab merupakan satu-satunya negara Arab di Kawasan Teluk yang menjalin kerja sama CEPA dengan Indonesia.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Negara-negara Arab Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Nayef Falah M Al- Hajraf di Riyadh, Arab Saudi.

“Saya mengharapkan dukungan penuh Sekjen Nayef, mengingat CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 24 Januari.

Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulhas juga menyampaikan usulan kembali tentang dibentuknya kerjasama persetujuan dagang antara Indonesia dan GCC, yang sebelumnya pernah disampaikan pada tahun 2018, 2021 dan 2022.

Terlebih Indonesia sudah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab, yang merupakan salah satu anggota GCC, yang diselesaikan dalam waktu sembilan bulan.

Menanggapi hal itu, Sekjen Nayef menyampaikan dukungan penuh atas usulan Indonesia untuk segera dimulai perundingan Persetujuan Dagang dalam bentuk Indonesia–GCC CEPA atau Indonesia-GCC FTA.

Pada pertemuan tersebut juga disepakati agar tim teknis kedua negara dapat menindaklanjuti untuk segera membahas rencana perundingan CEPA/FTA.

Sekadar informadi, GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara di Teluk Arab, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.

Pada periode Januari hingga November 2022, total perdagangan Indonesia GCC tercatat sebesar 15 miliar dolar AS, naik 41,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar 4,8 miliar dolar AS sementara impor Indonesia dari GCC sebesar 10,2 miliar dolar AS.

Sedangkan pada 2021, total perdagangan Indonesia dengan GCC tercatat sebesar 11,9 miliar dolar AS.

Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar 4,1 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari GCC tercatat sebesar 7,9 miliar dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke GCC di antaranya kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, perhiasan, monitor dan proyektor, dan kain tenun. Sedangkan produk impor utama Indonesia dari GCC di antaranya minyak mentah, bahan bakar gas, minyak bumi, besi setengah jadi, dan Alkohol asiklik.