Bagaimana Progres 5 Ruas Tol Trans Sumatera? Ini Penjelasan Hutama Karya
Foto: Dok. Hutama Karya

Bagikan:

JAKARTA - BUMN infrastruktur, PT Hutama Karya (Persero) menargetkan dapat merampungkan konstruksi 5 ruas tol yang menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada 2023.

Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, mengatakan bahwa ruas-ruas tol Trans Sumatera itu diantaranya Tol Simpang Indralaya - Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya - Prabumulih), Indrapura - Kisaran (Seksi 1 dan 2), Binjai - Langsa (Seksi Binjai - Pangkalan Brandan), Sigli - Banda Aceh (Seksi 1,5,6) dan Tol Pekanbaru - Padang (Seksi Bangkinang - Pangkalan).

"Keseluruhan ruas tersebut progres pembangunannya sudah cukup signifikan yakni rata-rata diatas 50 persen," ujar Koentjoro dalam keterangan resmi, dikutip Selasa 24 Januari.

Koentjoro menjelaskan, pembangunan jalan tol Simpang Indralaya - Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya - Prabumulih) sepanjang 65 km sendiri saat ini progresnya sudah mencapai 89 persen.

"Dari sisi pekerjaan struktur, pengerjaan rest area terus berjalan, sementara untuk pengerjaan pintu tol dan 1 simpang susun telah selesai di garap. Jalan tol ini diharapkan dapat mendukung percepatan mobilitas masyarakat di wilayah Sumatra Selatan bagian Ogan Ilir, Prabumulih dan Muara Enim," ujarnya.

Sementara itu, untuk mendukung konektivitas sentra-sentra produksi hingga akses ke berbagai destinasi wisata di Sumatra Utara dan sekitarnya, pembangunan jalan tol Indrapura - Kisaran (Seksi 1 dan 2) sepanjang 47 km, progresnya sudah mencapai 78 persen. Jalan tol ini akan dilengkapi dengan 2 simpang susun dan 2 gerbang tol.

Adapun, Jalan Tol Binjai - Langsa (Seksi Binjai - Pangkalan Brandan) sepanjang 58 km, saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 58 persen. Koentjoro menjelaskan jalan tol ini nantinya memiliki 3 gerbang tol, 3 simpang susun, 26 jembatan dan direncanakan memiliki 1 rest area. Jalan tol ini diharapkan mampu memperlancar akses menuju kawasan produktif dan destinasi wisata di wilayah Sumatra Utara.

Selanjutnya, pembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh (Seksi 1,5,6) sepanjang 38 km sudah mencapai 81 persen. Seksi jalan tol ini akan dilengkapi 2 simpang susun dan 2 gerbang tol.

"Jika nanti tersambung, artinya seluruh pengerjaan dari Jalan Tol Sigli - Banda Aceh rampung secara keseluruhan dengan total panjang 74,2 km. Sebagai informasi, jalan tol ini merupakan salah satu ruas utama (backbone) JTTS untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh," jelasnya

Terakhir, pembangunan JTTS yang direncanakan rampung di tahun ini adalah Jalan Tol Pekanbaru - Padang (Seksi Bangkinang - Pangkalan) dengan panjang 24,7 km. Saat ini, progres konstruksinya sudah mencapai 73 persen. Jalan Tol Bangkinang - Pangkalan juga akan dilengkapi dengan 1 (satu) simpang susun dan 1 ramp on/off. Adapun rencana kecepatan 5 (lima) jalan tol ini berkisar 80 - 100 km/jam, dengan jumlah lajur 2x2.

Penambahan panjang ruas JTTS di tahun ini dapat menjadi salah satu faktor pendukung dalam pengembangan kawasan di wilayah Sumatra.

Kehadiran JTTS merupakan vehicle bagi pertumbuhan perekonomian makro dan mikro di Sumatra. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan perekonomian yang merata," ujarnya.

Koentjoro mengungkapkan bahwa untuk mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra, Hutama Karya menggunakan teknologi dan digitalisasi konstruksi yang guna tepat mutu dan waktu. Upaya percepatan pembangunan jalan tol Trans Sumatra dilakukan Hutama Karya sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Hutama Karya untuk mengoperasikan 14 ruas jalan tol yang termasuk dalam tahap I pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera selambat-lambatnya pada 2024. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera.

Dalam rangka mempercepat pembangunan jalan tol di Sumatra, maka dilakukan pengusahaan 14 ruas jalan tol kepada Hutama Karya. Pengusahaan 14 ruas jalan tol Trans Sumatra sebagaimana dimaksud pada ayat (l), dilaksanakan melalui penugasan oleh Pemerintah kepada Hutama Karya.

"Pengoperasian ruas Jalan Tol Tahap I dan sebagian Tahap II sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 huruf a dilaksanakan paling lambat akhir 2024," sebut aturan tersebut.

Dalam hal pengoperasian ruas Jalan Tol Tahap I dan sebagian Tahap II tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan tindakan penyelesaian berdasarkan hasil evaluasi dan pertimbangan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 1.064 km dengan 465 km ruas tol konstruksi dan 599 km ruas tol Operasi.

Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 (37 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu - Taba Penanjung (18 km) dan Tol Bangkinang - Pangkalan (31 km).