JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menargetkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh Seksi I (Padang Tiji-Seulimeum) dan Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan Seksi 3 (Tanjung Pura-Pangkalan Brandan) akan rampung pada akhir 2024 ini.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, progres konstruksi Tol Sigli-Banda Aceh Seksi I (Padang Tiji-Seulimeum) dengan panjang mainroad 25 kilometer (km) hingga 30 April 2024 mencapai 84,77 persen, dengan progres pengadaan lahan menembus angka 87,95 persen.
Sementara pada periode sama, progres pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan Seksi 3 (Tanjung Pura-Pangkalan Brandan) dengan panjang mainroad 18,9 km telah mencapai 91,80 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 100 persen.
"Pembangunan kedua jalan tol tersebut sudah sangat progresif dan Hutama Karya menargetkan rampung pada akhir 2024," ujar Adjib dikutip dari laman resmi Hutama Karya, Senin, 6 Mei.
Adjib mengatakan secara akumulasi, progres konstruksi jalan tol yang akan menghubungkan provinsi Aceh dan Sumatera Utara itu sudah mencapai lebih dari 93 persen.
"Karena untuk kedua jalan tol ini sebenarnya sudah beroperasi hampir seluruhnya dengan menyisakan pengerjaan 1 seksi dari masing-masing ruas jalan tol," katanya.
Menurut Adjib, pihaknya optimistis terhadap pemenuhan target konstruksi dengan penggunaan sejumlah teknologi digitalisasi konstruksi, seperti implementasi Building Information Modelling (BIM) pada proses desain hingga konstruksi.
BACA JUGA:
Nantinya, lanjut dia, kedua jalan tol ini juga akan dilengkapi sejumlah fasilitas struktur, seperti dua Gerbang Tol (GT), dua Simpang Susun, jumlah lajur 2x2 dan lebar lajur 3,6 meter (m). Lalu, kecepatan rencana kedua jalan tol ini adalah 100 km/jam.
Sementara itu, untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, Hutama Karya juga tengah menyelesaikan konstruksi Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) Tipe A sebanyak tiga pasang.
"Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat memperlancar konektivitas antar Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut), mempersingkat waktu tempuh perjalanan lebih efisien, penurunan biaya transportasi serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi setempat," imbuhnya.