JAKARTA - PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk pabrik smelter Feronikel milik PT Aneka Tambang, Tbk. (Antam). Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) dengan PT Antam dengan daya sebesar 150 Mega Volt Ampere (MVA) di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi.
Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN Abdul Farid, menyyampaikan bahwa sebelumnya PLN telah bekerja sama dengan Antam di Halmahera Timur. Untuk itu, ia menekankan PLN telah siap melengkapi kebutuhan listrik untuk sektor industri smelter.
"Kami juga menyediakan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan seperti sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). Terlebih saat ini pembangkit EBT di sistem Sulawesi Bagian Selatan termasuk tertinggi di Indonesia," tegas Farid.
Farid memaparkan, pembangkit EBT PLN di Sulawesi berada di atas rata-rata nasional, yaitu sebesar 45,8 persen. Dengan kondisi tersebut, ia meyakini PLN telah siap melayani kebutuhan listrik bagi para investor.
Dirinya menambahkan, smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Karena itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk industri smelter.
“Industri smelter membutuhkan energi listrik yang sangat besar. PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif,” ujar Farid.
Farid menegaskan, PLN sebagai BUMN yang bergerak di bidang usaha penyediaan tenaga listrik siap berkolaborasi dan memastikan pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri. Hal ini dilakukan untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian sehingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis.
BACA JUGA:
Direktur Utama Antam, Niko Kanter menjelaskan, sinergi antar BUMN adalah salah satu strategi penting dalam hilirisasi industri mineral. Di samping itu, PT Antam sendiri juga terus melakukan continous improvement dalam teknologi, efisiensi operasional dan dekarbonisasi.
"Kerja sama ini akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan PLN, mari kita bersama memberikan kontribusi terbaik bagi Republik Indonesia," ungkap Niko.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Portofolio MIND ID Danny Praditya, menyampaikan komitmennya dalam upaya dekarbonisasi dan implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) demi menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
"Perjanjian ini merupakan langkah positif bagi Antam dan PLN, di mana PLN mendapatkan tambahan revenue dan Antam bisa berfokus mengurus operasionalnya. Mari kita terus berkolaborasi dan bersinergi agar menjadi lebih baik guna mewujudkan transisi energi di tahun 2060," ucap Danny.