Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) memasok kebutuhan listrik sebesar 170 MVA ke fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) milik PT Freeport Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

Penyediaan tenaga listrik oleh PLN kepada PT Freeport Indonesia melalui PT BKMS dilakukan dalam empat tahap, tahap pertama sebesar 30 MVA pada September 2023, tahap dua sebesar 60 MVA pada 26 Desember 2023, tahap tiga sebesar 110 MVA pada Maret 2024 dan tahap empat sebesar 170 MVA pada Juni 2024.

Direktur Utama PT BKMS, Bambang Soetiono Soedijanto, mengungkapkan, dengan masuknya listrik PLN ke wilayah Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Kerjasama ini bisa menjadi showcase bagi dunia bisnis bahwa pasokan listrik di JIIPE andal dan pasokannya berlimpah.

"Tentu dengan adanya listrik dari PLN bisa meningkatkan daya saing industri dan juga bisa mengajak industri lain bergabung di JIIPE," ujar Bambang, dikutip Selasa 15 Maret.

Sementara itu Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan akhirnya Freeport memakai listrik PLN karena harga listriknya yang mampu bersaing sehingga bisa mengefisienkan operasional pabrik ke depan.

"Ternyata memakai listrik PLN gak terlalu mahal juga kok. Ini juga sebagai langkah kami untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas listrik di Jawa Timur," ujar Tony.

Penyediaan ketenagalistrikan untuk smelter PT Freeport Indonesia dipasok melalui dua subsistem 150 kV yaitu subsistem Krian 3,4 dan subsistem Ngimbang masing-masing 2 sirkuit. Dalam PJBTL ini smelter PT Freeport Indonesia menjadi pelanggan listrik premium platinum.

Dalam mendukung penyediaan pasokan listrik dari energi hijau, PLN memiliki produk terbaru yaitu Renewable Energy Certificate (REC). Di mana 1 unit REC merepresentasikan 1 MWh energi baru terbarukan pada suatu pembangkit dalam waktu tertentu. Program ini bisa dimanfaatkan para pelaku industri yang berkontribusi dalam penggunaan listrik ramah lingkungan.