Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) berhasil melaksanakan penyalaan pertama atau energize transmisi yang menghubungkan Gardu Induk (GI) 150 kiloVolt (kV) Kolaka milik PLN dengan Gardu Induk PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), bagian dari Ceria Group.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, PLN mendukung upaya hilirisasi mineral dengan menyediakan pasokan listrik yang andal.

Sebab, ketersediaan pasokan listrik memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan industri khususnya sektor pertambangan.

“PLN mendukung penuh upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan, dengan menyediakan listrik yang andal. Sebab, pasokan listrik yang andal memiliki peran krusial dalam mendukung hilirisasi yang tengah digencarkan Pemerintah saat ini,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, di Jakarta, Minggu, 14 Juli.

Sementara itu, Direktur Utama PT Ceria Metalindo Prima (CMP) Derian Sakmiwata mengapresiasi PLN yang berhasil menyalakan pekerjaan penyambungan daya listrik ke GI Ceria. Dia bilang penyalaan ini akan semakin memperkuat pertumbuhan industri Ceria Group.

“Kami berharap kinerja dan koordinasi yang baik ini bisa terus berjalan sehingga akan berdampak baik terhadap pertumbuhan industri smelter nikel sebagai salah satu penunjang ekosistem kendaraan listrik,” ujarnya.

Derian menjelaskan, pembangunan smelter CMP yang menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dilakukan bertahap dengan empat jalur produksi berkapasitas 4 X 72 Megavolt Ampere (MVA).

Pada tahap awal kata Derian, telah dibangun 1 jalur produksi berkapasitas 72 MVA untuk mengolah bijih nikel Saprolite.

“Untuk kebutuhan pasokan daya listrik Kami mempercayakannya kepada PLN, rencananya kebutuhan kapasitas listrik smelter sebesar 414 MVA akan mulai dialirkan bertahap pada tahun ini,” ujar Derian.

Pelaksana Harian General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Senior Manager Operasi Konstruksi (OPK) 1, Budi Ari Wibowo menyampaikan penyalaan ini wujud nyata dari kesiapan PLN dalam mendukung penuh hilirisasi dan akselerasi produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Dia bilang, PLN hadir menyediakan pasokan listrik yang andal dan terjangkau untuk GI smelter Ceria Group atau CMP yang memiliki jarak kurang lebih 5,8 kilometer (Km) dari GI 150 kV Kolaka milik PLN.

“Semoga keberhasilan ini dapat memperlancar rencana pekerjaan yang akan datang karena energize ini merupakan tahap awal penyambungan listrik kepada pelanggan konsumen tegangan tinggi (KTT),” tuturnya.

Budi menambahkan sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang disepakati oleh PLN dan PT CMP, tahap awal PLN akan menyuplai daya sebesar 118 MVA, dari yang direncanakan total kebutuhan kapasitas listrik smelter Ceria sebesar 414 MVA untuk keperluan operasional pemurnian smelter nikel yang ada di Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka.