JAKARTA - PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatat sepanjang tahun 2022 berhasil mengantongi total nilai kontrak kurang lebih sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp24,8 triliun.
Pemegang saham mayoritas Petrosea Haji Romo Nitiyudo Wachjo mengatakan, dengan nilai kontrak ini, Petrosea optimistis bisa mengalami pertumbuhan pada 2023. Bahkan, pada bulan Desember 2022
Petrosea berhasil mencatatkan nilai kapitalisasi pasar tertinggi, yaitu sebesar Rp4,38 triliun.
"PT Petrosea Tbk (PTRO) menutup tahun 2022 dengan kinerja yang solid dan menyambut tahun 2023 dengan penuh optimisme," ujarnya kepada media, Rabu 18 Januari.
Ia melanjutkan, keyakinannya bahwa Petrosea akan semakin tumbuh dan mencatatkan kinerja yang kuat, sejalan dengan strategi repositioning Perusahaan menjadi mine owner di masa mendatang.
Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan mengatakan, sampai dengan akhir tahun 2022, Petrosea berhasil mengantongi total nilai kontrak kurang lebih sebesar 1,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp24,8 triliun.
"Merupakan wujud nyata dari ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi untuk menjaga keberlangsungan usaha, termasuk menjadi lebih cost effective dan mencatat profit margin yang lebih tinggi,” ujar dia.
BACA JUGA:
Selanjutnya, untuk mendukung ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi, lanjut Rony, Petrosea mencadangkan anggaran belanja tahun 2023 yang naik sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.
Dalam menghadapi tantangan di masa mendatang, pada tahun 2023 Petrosea akan mempercepat berbagai inisiatif change management sebagai wujud implementasi operational excellence dan continuous improvement di seluruh area operasional Perusahaan.
Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan pelaksanaan tata pengelolaan yang baik (GCG), aspek environmental, social & governance (ESG), serta prinsip keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional Petrosea.