Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sebanyak 19 politenik milik Kementerian Perindustrian siap menjadi mitra dalam program Kartu Prakerja.

Hal itu demi mendukung program Kartu Prakerja skema normal yang akan diselenggarakan secara luring atau offline pada tahun ini.

"Kami punya balai-balai Kemenperin, kami punya balai vokasi, balai pendidikan, itu banyak sekali, dan kami ada 19 politeknik di Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis, 5 Januari.

Pelaku usaha yang ingin mengadakan pelatihan bagi pekerjanya juga bisa bekerja sama dengan Program Kartu Prakerja, sehingga lokasi pelatihan bisa disediakan oleh perusahaan penyelenggara program.

"Jadi, intinya infrastruktur pendidikan yang ada di Kementerian Perindustrian itu sudah siap untuk mendukung program Kartu Prakerja," ujar Agus.

Program Kartu Prakerja juga diharapkan dapat meningkatkan keahlian pekerja, tidak hanya untuk memenuhi lowongan pekerjaan di Tanah Air, tetapi juga di luar negeri.

"Nanti, peserta bisa menjadi tenaga kerja untuk mengisi pasar tenaga kerja di luar negeri, karena sekarang ini permintaannya sedang tinggi sekali. Jadi, kami harus siapkan SDM Indonesia supaya mempunyai kriteria yang memang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja dunia," imbuhnya.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Program Kartu Prakerja akan kembali dilanjutkan pada tahun ini.

Adapun skema Program Kartu Prakerja tahun ini, yaitu skema normal atau tidak lagi menggunakan skema semi bantuan (bansos) seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dengan perubahan skema tersebut, pemerintah menganggarkan Rp2,67 triliun untuk 595.000 peserta, dan akan ditambah Rp1,7 triliun karena peserta yang ditargetkan bertambah menjadi satu juta.

Pada 2022, realisasi anggaran Kartu Prakerja mencapai Rp17,84 triliun untuk 4.984.790 peserta atau terserap 99,12 persen dari target anggaran sebesar Rp18 triliun.