Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta untuk turut berpartisipasi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).

Menperin Agus mengatakan, bahwa mahasiswa politeknik STMI sebagai generasi muda merupakan modal bagi pengembangan sektor industri di masa depan, terlebih bagi industri otomotif yang potensi pengembangannya sangat luas.

"Keberadaan kalian sebagai mahasiswa Politeknik STMI Jakarta menjadi bagian dari ekosistem pengembangan industri otomotif melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh industri otomotif," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 30 Agustus.

Politeknik STMI Jakarta sendiri merupakan perguruan tinggi vokasi industri dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian yang memiliki program-program studi terkait otomotif, seperti Teknik Industri Otomotif, Sistem Informasi Industri Otomotif, Administrasi Bisnis Otomotif, Teknik Kimia Polimer, dan Teknologi Rekayasa Otomotif.

Adapun peminat politeknik tersebut cukup tinggi. Pada 2023, terdapat 3781 pendaftar melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) dengan hanya 400 orang yang diterima.

Oleh karena itu, Agus memberikan apresiasi kepada Politeknik STMI Jakarta yang telah meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, dan Kepala BPSDMI yang telah konsisten melaksanakan target peningkatan jumlah siswa dan mahasiswa vokasi Kemenperin.

"Saya menitipkan pengembangan SDM kepada Direktur Politeknik STMI Jakarta, agar program pendidikan dan silabusnya disesuaikan dengan program pengembangan industri, khususnya otomotif," ucap Agus.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengatakan, Politeknik STMI Jakarta berupaya mencetak SDM industri otomotif unggul serta siap menghadapi industri 4.0.

"Kemenperin telah menerapkan secara konkret kurikulum teknologi 4.0 dalam pembelajaran. Dengan demikian, industri pengguna lulusan poltek STMI ini mendapatkan kualifikasi lulusan yang telah dibekali kompetensi Industri 4.0," tuturnya.

Politeknik STMI Jakarta diketahui telah menjalin kerja sama internasional terkait penerapan industri 4.0 di kampus melalui Program LeMMI 4.0. Program tersebut adalah salah satu hasil kerja sama Kemenperin dengan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang.

Program ini dikembangkan bersama Lexer Research dan Fuso Machine Works untuk menata dan mensimulasi produksi dan manufaktur.

Kehadiran Politeknik STMI Jakarta sebagai politeknik industri otomotif telah mendapat perhatian dari luar negeri.

Direktur Politeknik STMI Jakarta Mustofa mengatakan, selain kerja sama dengan Jepang, Kemenperin sedang diarahkan ikut dalam program kerja sama root technology dari pihak Pemerintah Republik Korea.

"Kegiatan-kegiatan tersebut telah memperkuat kepercayaan diri Politeknik STMI Jakarta dengan bisa ikut berperan dalam membangun SDM industri otomotif nasional," pungkasnya.