Meski Banyak Kompetitor, Garuda Indonesia Optimistis Tingkatkan Bisnis Layanan Kargo Mulai Kuartal I-2023
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Tingkat pemulihan penumpang Garuda Indonesia sudah mulai pulih. Bahkan, sudah mencapai 80 persen untuk rute domestik.

Sejalan dengan peningkatan penumpang ini, terjadi penurunan kinerja dilayanan angkutan barang atau kargo.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa sudah terlihat ada peningkatan jumlah penumpang untuk rute domestik. Sementara, untuk rute internasional memang masih terbatas.

"Kalau domestik sudah sekitar 80 persen. Kalau internasional memang jumlah penumpang kita terbatas masih di bawah 60 persen. Ini dibandingkan sebelum pandemi," katanya kepada wartawan, ditulis Selasa, 27 Desember.

Sementara untuk layanan angkutan barang atau kargo, Irfan mengaku memang ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Ada beberapa penyebabnya, salah satunya adalah semakin banyaknya kopetitor.

"Logistik memang beberapa waktu ini ada penurunan. Kargo ya. Ada beberapa hal salah satunya karena kompetitor semakin banyak," ujarnya.

Irfan juga bercerita bahwa kini Garuda Indonesia sudah tidak diperbolehkan untuk membawa kargo di kabin atas penumpang. Padahal, sebelumnya masih diperbolehkan. Sehingga membuat harga tidak kompetitif.

"Penerbangan kita ke China makin dibatasi. Tahun lalu itu kita boleh menerbangkan pesawat membawa kargo ke China dan menempatkan kargo di kabin atas. Sekarang enggak boleh lagi, hanya di bawah dan membuat harganya tidak kompetitif dibandingkan sebelumnya," ucapnya.

Meski begitu, Irfan optimistis di kuartal I-2023 mendatang, pihaknya bisa meningkatkan layanan kargo seiring dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan.

"Sebenarnya itu ya, kalau overall memang ada penurunan kargo. Tapi kita berharap kuartal I-2023 bisa kita perbaiki lagi dengan penambahan frekuensi kita," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Irfan mengatakan, secara konsisten perusahaannya berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan. Hingga Mei 2021 lalu, Garuda Indonesia Group berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu.

Lebih lanjut, kata Irfan, konsistensi tersebut sejalan dengan kinerja bisnis kargo pada akhir tahun 2020 lalu di mana perusahaan berhasil mencatatkan angkutan trafik kargo udara yang menyentuh level 99 persen dari performa angkutan kargo pada periode sebelum pandemi.

"Dengan tren pertumbuhan positif tersebut, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo guna menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya melalui pengoperasian dua armada passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional," katanya.