JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku optimistis kalau pertumbuhan penumpang di kuartal IV-2022 akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Salah satunya didorong dari peningkatan selama momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Namun, sayangnya, Irfan belum dapat mengungkap secara pasti angkanya.
Ia masih ingin menunggu sampai rampungnya catatan penumpang hingga berakhirnya kuartal IV 2022.
"Jelas lebih baik dibandingkan kuartal III apalagi Desember ini (ada Natal dan Tahun Baru). Kedua, tentu saja kita harapkan peningkatan pendapatan atau keuntungan dibandingkan semester pertama," tuturnya kepada wartawan, Senin, 26 Desember.
Pada kesempatan ini, Irfan juga menyinggung soal jumlah penumpang yang dilayani Garuda Group pada puncak libur Natal yang mencapai 60.000 penumpang.
Adapun puncak libur Natal jatuh di H-2 Natal atau 23 Desember.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi selama pandemi COVID-19.
Rinciannya, sekitar 26.000 penumpang yang dilayani Garuda Indonesia dan sekitar 33.000 penumpang yang dilayani oleh Citilink.
"Puncak peak season Garuda Indonesia Group 60.000 penumpang per tanggal 23 Desember 2022," ucapnya.
Irfan menjelaskan momen Natal dan Tahun Baru kali ini cukup berbeda dengan momen libur Lebaran 2022. Hal ini merujuk pada jumlah penumpang yang dilayani.
"Kalau dibanding Lebaran ini fenomenanya agak beda, kalau Lebaran itu lebih banyak one way ya. Jadi orang mudik terus baliknya kosong. Nanti kita pas menjemput agak kosong, terus abis itu penuh. Kalau ini banyak juga kayaknya yang natalan dan tahun baruan di Jakarta. Jadi lumayan lah komposisinya," katanya.
BACA JUGA:
Kata Irfan, pada Desember ini juga tercatat ada kenaikan 30 persen jika dibandingkan dengan data per November 2022 lalu.
Kata dia, pergerakan penumpang ini akan terus didata hingga momen Tahun Baru 2023. Artinya, masih ada kemungkinan peningkatan kembali.
"Peningkatannya sih kalau dibanding November (sebesar) 30-an persen yang booking, kita masih liat penambahan-penambahan per hari. Masih ada seminggu lagi. Banyak yang pulang karena Natal, banyak yang pulang karen Tahun Baru," ujarnya.