Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia melalui Muamalat Institute terus melanjutkan perluasan program literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Komitmen itu ditunjukan melalui kolaborasi, sosialisasi, serta edukasi dengan instansi pendidikan, mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi.

Direktur Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan hingga penghujung 2022 pihaknya telah menjangkau 14 provinsi dengan total 76 instansi dan 5659 peserta.

“Kami memiliki Program GEULIS yang merupakan inisiasi untuk mendukung literasi syariah di Tanah Air dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perpustakaan Nasional dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 6 Desember.

Menurut Anton, pihaknya juga mendukung penuh program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Kami telah memberikan kesempatan mahasiswa untuk magang lewat skema Muamalat Indonesia Kompeten (MIKO), yang saat ini diikuti oleh 11 kampus dan 138 mahasiswa dari Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Anton menambahkan, Program MIKO merupakan satu ikhtiar Muamalat Institute dalam upaya menciptakan kualitas sumber daya manusia masa depan yang kompeten dan berdaya saing tinggi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal nasional.

”Kunci dari peningkatan SDM unggul adalah melalui kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang berkompetensi. Disini kami buktikan dengan menyambangi kampus Universitas Ahmad Dahlan, kampus UPI di Bandung, Universitas Muhammadiyah Mataram, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hingga Universitas Muhammadiyah Riau,” katanya.

Lebih lanjut, Anton mengungkapkan kontribusi yang diberikan oleh Muamalat diharapkan bisa menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, utamanya dari sektor syariah.

“Semakin dini kegiatan literasi dan edukasi terkait ekonomi syariah, maka akan semakin berdampak kepada masa depan mereka sebagai penerus bangsa yang unggul menuju cita-cita Indonesia Emas 2045,” tutup dia.