JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berkesempatan melakukan dialog dengan para pekerja perempuan PT Freeport Indonesia dalam pertemuan bertajuk Women Leadership.
Dalam pernyataannya, Menkeu memberikan apresiasi tersendiri bagi para perempuan yang turut andil dalam pekerjaan yang tergolong cukup berat tersebut. Kata dia, srikandi Freeport Indonesia mampu tetap berkarya di dunia kerja tambang yang identik dengan 3M (man, money, and machine) dan tentunya memiliki lingkungan yang ekstrim.
“Kita tahu disini ada pekerja perempuan seperti Lita Karubaba yang sudah berkarya selama 25 tahun. Atau ada juga Anike Marandof yang telah bekerja selama 29 tahun. Selain mereka, ada pula Anike dari Security Risk Management atau Meilani dari General Construction & Special project bekerja di area yang umumnya dilakukan pekerja laki-laki,” ujarnya dalam keterangan tertulis saat kunjungan kerja Menkeu ke Freeport Indonesia di Timika, Papua Tengah, Senin, 12 Desember.
Pada acara tersebut Menkeu membagikan pengalamannya bagaimana tetap berkarya namun tetap mengutamakan keluarga.
"Sebagai perempuan yang berkomitmen untuk berkeluarga dan di saat yang sama harus menyelesaikan sekolah S3 saya. Sangatlah tidak mudah. Namun tidak ada batasan gender dalam berkarya. Kita semua dapat terus berkontribusi sebaik mungkin bagi negara dan masyarakat, tanpa meninggalkan peran utama sebagai perempuan." tuturnya.
BACA JUGA:
Apresiasi yang tinggi juga disampaikan bendahara negara kepada Freeport Indonesia yang telah mendukung pengarusutamaan gender dengan memberikan pria maupun wanita kesempatan yang sama dalam berkarir, berkembang, dan berkeluarga.
Menkeu menekankan bahwa sosok perempuan pada masa kini sudah jauh berbeda dengan zaman dahulu.
“Sekarang ini tidak ada batasan gender dalam berkarya, seluruh rakyat Indonesia dapat terus berkontribusi sebaik mungkin bagi negara dan bangsa, tanpa meninggalkan peran utama sebagai perempuan ataupun terikat pada gender,” tutup dia.