Soal Wacana Pembagian <i>Rice Cooker</i> Gratis, Pengamat: Bakal Mengulang Kegagalan Kompor Induksi
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara/Shutterstock)

Bagikan:

JAKARTA - Rencana pemerintah membagikan 680.000 penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat pada 2023, mendapat kritikan dari beberapa pengamat.

Salah satunya Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. Bhima menilai program ini tidak efektif sebab pemerintah hanya akan mengulang kegagalan rencana kompor induksi listrik.

"Masalahnya bukan di hilir pengguna karena akan mengulang kegagalan rencana kompor induksi listrik," ujarnya kepada VOI, Senin 28 November.

Bhima menambahkan, dengan wacana kebijakan ini pemerintah terkesan ingin menyelesaikan masalah oversupply listrik melalui cara yang tidak tepat dan signifikan.

"Transisi energi bisa dicapai jika sumber listriknya bisa lepas dari ketergantungan batubara. Selama dominasi batubara di pembangkit listrik masih terjadi, upaya mengurangi emisi di ujung konsumen tidak akan efektif," lanjut Bhima.

Menurutnya, seharusnya PT PLN (Persero) fokus membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang masif sekaligus membenahi kontrak jual beli listrik dan menghentikan total seluruh pembangunan PLTU batubara termasuk di kawasan industri.

Sementara itu Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai, pembagian rice cooker ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan modernisasi kepada masyarakat terutama golongan ke bawah terkait peralatan memasak mereka.

"Dengan demikian, masyarakat juga bisa menjadi lebih mudah dalam memasak nasi tidak lagi ke manual," ujar Mamit.

Sementara itu, perihal pemakaian listrik, lanjut Mamit, menurutnya tidak akan terlalu banyak kenaikan jumlahnya mengingat penggunaan listrik untuk rice cooker tidak terlalu besar.

Menurut Mamit, rencana ini saya bisa tetap bisa berjalan sambil pemerintah melakukan upaya lain dalam meningkatkan konsumsi listrik yang saat ini menjadi fokus pemerintah.

"Pemerintah harus bisa menciptakan kawasan industri baru dan bisnis baru dalam meningkatkan konsumsi listrik. Pemerintah juga harus memberikan banyak kemudahan bagi investor agar bisa berinvestasi dan bisa meningkatkan konsumsi listrik," lanjut Mamit.

Sebelumnya, Sub koordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo mengatakan pemerintah tengah membahas wacana membagi-bagikan 680.000 rice cooker atau penanak nasi listrik kepada masyarakat pelanggan listrik 450 VA.

Menurut Edy, nantinya bantuan penanak nasi ini akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM tahun 2023.

Kementerian ESDM dalam hal penyaluran bantuan ini akan memanfaatkan data milik Kementerian Sosial dengan nilai paket program sebesar Rp500.000 per keluarga penerima manfaat (KPM).