JAKARTA - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P Hutajulu menepis kabar pemerintah akan kembali menjalankan program bagi-bagi kompor listrik induksi untuk orang kaya.
Menurutnya, pihaknya masih akan fokus pada bagi-bagi alat masak listrik (AML) rice cooker yang dipastikan rampung bulan ini.
"Belum terpikirkan, selesaikan rice cooker saja dulu," ujar Jisman yang dikutip Jumat 19 Januari.
Jisman menyebut, program bagi-bagi kompor untuk orang kaya mustahil dilakukan, karena sudah termasuk kalangan menengah ke atas yang tidak perlu diberikan fasilitas gratis oleh negara.
Untuk itu, ia menegaskan, Kementerian ESDM hanya akan memberikan imbauan bagi masyarakat menengah ke atas terkait manfaat dari penggunaan kompor induksi.
"Masa kalau udah menengah ke atas harus diberikan negara?" sambung Jisman.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan uji coba pemasangan kompor induksi di beberapa rumah tangga di Solo dan Bali. Namun,
banyak ditemui kebuntuan lantaran kompor induksi juga membutuhkan alat masak khusus.
"Alat masak ini kan harus yang harus khusus sehingga dikhawatirkan kompornya dibagikan tapi jadi tidak digunakan. Sudah investasi, tapi tidak tercapai,” kata Jisman.
Oleh karena itu, kata Jisman, pihaknya lebih memilih melakukan program bagi-bagi AML bagi masyarakat tidak mampu, dengan tujuan meningkatkan konsumsi listrik dan menekan impor elpiji.
BACA JUGA:
Dewan Energi Nasional memberikan signal akan kembali melakukan program kompor listrik induksi tapi akan menyasar kalangan menengah ke atas.
Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto menjelaskan, alasan menyasar masyarakat menengah ke atas adalah karena dianggap lebih efektif. Ia berpendapat, program transisi energi akan mandeg jika hanya menyasaar orang miskin dan hanya akan mengganggu daya beli masyarakat.
"Mudah-mudahan kompor induksi dimulai lagi, sementara ini terus berjalan seperti adanya dahulu dengan membagikan rice cooker,” pungkas Djoko.