Tingkatkan Kemampuan SDM Industri, Kemenperin Kolaborasi dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja
Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkolaborasi dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP). Kerja sama ini untuk menyelenggarakan pelatihan soft skill team work di Industri.

Pelatihan tersebut telah berlangsung pada 5 November lalu secara hybrid dengan diikuti lebih dari 300 peserta Diklat 3 in 1 yang tersebar di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) se-Indonesia (Jakarta, Surabaya, Medan, Padang, Makassar, Denpasar, dan Yogyakarta). Khusus peserta Diklat 3 in 1 dari Jakarta, mereka hadir secara fisik dan lainnya mengikuti secara daring.

Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan menyebut, melalui program Diklat 3 in 1, selain mendapatkan pelatihan, peserta juga memperoleh sertifikat kompetensi dan langsung ditempatkan kerja. Sikap dan karakter peserta bahkan akan dibentuk sebelum nantinya terjun di dunia industri.

"Kami meminimalkan kesenjangan antara persyaratan tenaga kerja industri dan skill tenaga kerja. Salah satu upayanya melalui pelaksanaan program Diklat 3 in 1 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan industri," kata Arus di Jakarta, Kamis, 10 November.

Sejalan dengan upaya tersebut, Kemenperin memberikan apresiasi atas pelaksanaan program Kartu Prakerja sebagai peningkatan kompetensi (skilling, upskilling, dan reskilling) angkatan kerja di Indonesia.

"Program kartu prakerja bersinergi dengan berbagai lembaga pelatihan terkurasi dalam menyediakan lebih dari 1000 jenis pelatihan di berbagai bidang sejak 2020," jelas Arus.

Adapun fokus pelatihan Diklat 3 in 1 yang tersebar di seluruh BDI Kemenperin, di antaranya sewing operator, assembling operator alas kaki, pembuatan batik tulis, game programmer, operator produksi olahan makanan, pembuatan batik cap, dan aneka olahan rumput laut.

Menurut Arus, kolaborasi ini sejalan dengan tujuan masing-masing institusi, yakni menciptakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan mempunyai daya saing di dunia kerja, khususnya yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.

"Semoga dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan sebagai langkah percepatan pemulihan kondisi di semua sektor industri serta langkah percepatan dalam menghadapi tantangan global," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) Kurniasih Suditomo mengatakan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dunia pendidikan, serta dunia industri itu harus nyata di program Kartu Prakerja.

"Tentunya hal ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi para peserta di dunia industri serta menambah keterampilan dari pelatihan yang didapatkan selama mengikuti Diklat 3 in 1," tuturnya.

Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian terus berupaya memenuhi kebutuhan sektor industri terhadap ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Sebab, dengan didukung SDM yang terampil, sektor industri akan lebih produktif dan inovatif sehingga bisa berdaya saing.