Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah berencana melanjutkan program Kartu Prakerja pada 2021. Hal ini berangkat dari jumlah peminat yang terus bertambah sejak program ini diluncurkan 11 April 2020.

Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja, Rudy Salahuddin mengatakan, program Kartu Prakerja yang berbasis digital ini merupakan paradigma baru dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. Karena mampu menjangkau seluruh pelosok NKRI.

Rudy berujar, dari 10 gelombang pendaftaran yang telah dibuka ditetapkan sebanyak 5,6 juta orang penerima Kartu Pekerja. Katanya, ini merupakan capaian besar dalam suatu pelaksanaan program pemerintah.

Lebih lanjut, Rudy mengatakan, menindaklanjuti polemik pelatihan program Kartu Prakerja yang diragukan masyarakat, PMO telah melakukan perbaikan dan pengembangan tata kelola program dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak. Ini bertujuan untuk memastikan kualitas pelatihan yang diselenggarakan secara online, serta pemantauan terhadap pelaksanaan pelatihan.

Seperti diketahui, saat ini di dalam ekosistem Kartu Prakerja terdapat 7 platform digital dan juga ada 147 lembaga pelatihan yang menawarkan lebih dari 1.500 pelatihan.

"Pada tahun 2021 program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan dan untuk itu kami mengharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi untuk terus dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan di program Kartu Prakerja," katanya, dalam diskusi virtual, Rabu, 3 November.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, penerima program Kartu Prakerja hanya memiliki kesempatan satu kali. Artinya, jika tahun ini sudah menerima manfaat dari program Kartu Prakerja, maka tahun depan tidak akan bisa menerima lagi.

"Peserta yang sudah menerima bantuan untuk tahun ini tidak akan menerima lagi tahun depan. Kami kedepankan prinsip pemerataan," ucapnya.

Meski begitu, Denni belum menjelaskan secara rinci kuota penerima program bantuan untuk 2021. Namun, pihaknya memastikan konsep Kartu Prakerja 2021 nanti masih akan sama dengan 2020.

Lebih lanjut, Denni berujar, program Kartu Prakerja akan menjaring para pencari kerja atau pekerja yang menjadi korban PHK akibat pandemi COVID-19, sehingga dapat memperoleh nilai tambah melalui pelatihan-pelatihan.