Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menilai, program Kartu Prakerja telah terbukti memberikan harapan baru bagi anak-anak muda, khususnya yang akan memasuki dunia kerja. Sebab, melalui Kartu Prakerja penerima memiliki kesempatan besar untuk mendapat pekerjaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, lewat berbagai pelatihan.

“Siapapun pemimpinnya ke depan harusnya melihat bahwa Kartu Prakerja menjadi faktor pengungkit anak-anak kita muda untuk bersaing di dunia kerja. Dengan kartu Prakerja, anak-anak muda disiapkan karen begitu mengikuti wawancara kerja akan ditanya apa kemampuan dan pengalamannya,” kata Moeldoko, saat bertemu dan berdialog dengan Manajemen Pelaksana PMO Kartu Prakerja, di MNC Tower, Kebun Sirih, Jakarta, Selasa 28 Februari.

Kartu Prakerja diakui Dunia

Dalam dialog yang dipandu langsung oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana PMO Kartu Prakerja Denni P. Purbasari itu, Moeldoko menyampaikan apresiasinya atas kinerja seluruh pelaksana PMO Kartu Prakerja.

Menurutnya, dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas, yakni 150 orang, PMO Kartu Prakerja telah mampu membuktikan bahwa Kartu Prakerja memiliki implikasi luar biasa terhadap dunia kerja di Indonesia. Bahkan, lembaga Kartu Prakerja saat ini sudah diakui secara Internasional.

“Tanpa kehadiran dan keterlibatan anda, saya pastikan Kartu Prakerja tidak seperti sekarang. Kartu Prakerja sudah menemukan bentuk yang ideal, dan bisa menjadi contoh pelayanan publik ke depan,” ujarnya.

Moeldoko yang juga Wakil Ketua Komite Cipta Kerja itu juga menekankan pentingnya pelaksana PMO Kartu Prakerja melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga-lembaga pelatihan kerja terpilih. Terlebih, saat ini sudah menggunakan skema normal.

Selain itu, Ia juga berpesan agar pelaksana PMO Kartu Prakerja terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada calon-calon penerima manfaat, meski program pengembangan komptensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja tersebut, belum bisa dipastikan apakah akan berlanjut atau tidak pasca 2024.

“Yang anda perjuangkan adalah nasib anak-anak muda Indonesia, yang saat ini cemas, khawatir, dan galau karena belum mendapatkan pekerjaan. Jadi tetap berikan pelayanan yang terbaik lewat berbagai inovasi,”

Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari berharap dukungan Moeldoko agar Prakerja bisa menjadi trendsetter bagi program pemerintah berskala besar dari kementerian/lembaga.

“Misalnya dalam mendesain situs program. Prakerja menunjukkan bahwa bukan hal tabu menampilkan website yang user friendly bagi penggunanya,” ucap Denni.

Moeldoko foto bersama dengan peserta manajemen pelaksana PMO Kartu Prakerja. (KSP)
Moeldoko foto bersama dengan peserta manajemen pelaksana PMO Kartu Prakerja. (KSP)

Sebagai informasi, sebagai salah satu upaya strategis pemerintah dalam mendorong peningkatan kompetensi angkatan kerja, program Kartu Prakerja saat ini telah berhasil menjangkau hingg 16,4 juta penerima manfaat.

Tingginya antusiasme masyarakat, membuat pemerintah kembali melanjutkan program tersebut pada 2023, dengan target capaian hingga 1 juta penerima. Pada tahap awal, anggaran akan dialokasikan sebesar Rp 2,67 triliun dengan target sebanyak 595 orang. Sedangkan sisa target sebanyak 405 orang, pemerintah mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.

Pelaksanaan Kartu Prakerja diatur dalam tiga peraturan. Yakni, Perpres No 76/2020 dan Permenko Perekonomian No 3/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja, serta PMK No 35/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja.