Jokowi Sebut Faktor Kesuksesan Kartu Prakerja pada Momentum dan Aksesnya yang Digital
Presiden Jokowi (dok. BPMI Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kunci keberhasilan dari program Kartu Prakerja terdapat pada aksesnya yang digital.

Momentum awal pandemi ketika digulirkan program itu juga menjadi faktor lain menunjang kesuksesan Kartu Prakerja yang berbentuk platform digital. Prakerja dimulai pada 11 April 2021, kurang lebih sebulan setelah kasus COVID-19 pertama terdeteksi di Indonesia.

"Sehingga suasananya saat itu suasana COVID. Bagaimana menyiapkan sebuah program tapi suasananya adalah PSBB dan PPKM. Bayangkan," kata Jokowi saat acara Temu Raya #KitaPrakerja di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Juni.

Oleh karena itu Jokowi begitu mengapresiasi atas tingginya antusiasme masyarakat dan angkatan kerja di Indonesia atas program Kartu Prakerja.

Ia menjabarkan, Kartu Prakerja telah menerima pendaftaran hingga 115 juta orang, yang diverifikasi menjadi 84 juta dan sampai saat ini telah menyalurkan manfaat kepada 12,8 juta orang.

"Besar sekali, ini angka yang tidak kecil 12,8 juta, yang produktivitasnya meningkat, skill-nya meningkat, pengalaman kerjanya meningkat karena pelatihan ini 12,8 juta," ujar Jokowi.

Presiden meyakini angka itu tercapai berkat penggunaan platform digital sehingga Kartu Prakerja bisa menjangkau dan dimanfaatkan oleh semua masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

"Apa bisa cara-cara ini kita lakukan kalau kita tidak menggunakan platform digital? Tidak mungkin, ya ndak?" katanya yang disambut teriakan, "betul" dari para alumnus Kartu Prakerja yang hadir di lokasi.

"Platform seperti ini hanya bisa dihasilkan anak-anak muda, yang sudah tua seperti saya ini enggak mungkin bisa membikin platform bagus seperti ini," sambungnya.

Jokowi juga mengapresiasi kesediaan anak-anak muda yang berkenan mengabdikan diri menjadi manajemen pelaksana (PMO) Kartu Prakerja, seperti Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dan Direktur Operasi & Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing.

"Saya tahu, ini mereka kerja di korporasi gajinya sudah di atas Rp150 juta. Mau bergabung dengan PMO, yang gajinya enggak tahu hanya berapa. Saya malu mau menyebutkan, karena yang gaji pemerintah, mungkin sepertiga mungkin seperempatnya," katanya.

"Mau, bayangkan. Saya sudah kenal banyak PMO yang muda-muda, yang menyiapkan sistemnya, platform-nya, aplikasinya. Dan yang paling penting manfaatnya betul-betul ada," ujar Jokowi.

Berdasarkan laporan Antara, Kartu Prakerja diketahui salah satu program yang dijanjikan oleh Jokowi dalam kampanye Pemilihan Presiden 2019 dan resmi mulai bergulir sejak April 2020. Sejak itu, manfaat Kartu Prakerja telah diterima oleh 12,8 juta orang dalam angkatan kerja dan program tersebut kini akan memasuki gelombang ke-33.

Jokowi menyebutkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa 88,9 persen alumni Kartu Prakerja mengaku program tersebut berhasil meningkatkan keterampilan mereka.

Silaturahim Temu Raya #KitaPrakerja dihadiri 8.000 alumni Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia beserta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Cipta Kerja Airlangga Hartarto dan Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko selaku Wakil Ketua Komite Cipta Kerja.

Turut hadir pula mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.