JAKARTA – Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia mengakui bakal memperketat akses mobilitas masyarakat di kawasan utama Nusa Dua, Bali terkait dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada tengah bulan ini.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama mengatakan upaya ini harus diambil lantaran banyak tamu penting kenegaraan yang bakal berpartisipasi di ajang tahunan tersebut.
“Karena yang datang juga pimpinan negara-negara besar, tentu saja mohon maklum kepada warga Bali dan terima kasih yang sudah menerima dengan baik serta mendukung persiapan sampai nanti berlangsungnya acara,” ujar dia dalam press briefing dikutip Selasa, 8 November.
Menurut Setya, pemberlakuan pemeriksaan akan mulai diterapkan sejak akhir pekan ini sehubungan dengan mulai berjalannya rangkaian agenda hingga 16 November mendatang.
“Tentu nanti untuk pertemuan puncak tanggal 15-16 November akan ada pemeriksaan yang lebih ketat di kawasan konferensi tersebut,” tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun terkait dengan akses wartawan, Setya menyebut fokus kegiatan bakal berpusat di media center dengan akses kendaraan terakhir hingga ITDC Nusa Dua.
“Nanti setelah di media center rekan-rekan media bakal diangkut dengan kendaraan listrik ke A Curva yang menjadi puncak acara. Kendaraan lain tidak diperbolehkan,” tegasnya.
Sebagai informasi, penyelenggaraan G20 pada sepanjang tahun ini diperkirakan bisa mendorong penyerapan tenaga kerja, termasuk UMKM, hingga 33.000 orang. Sementara nilai ekonomi yang bisa dirasakan oleh RI atas perhelatan ini mencapai Rp7,4 triliun dengan spending langsung Rp1,7 triliun.