Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, selama penyelenggaraan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan ada rekayasa lalu lintas.

"Tentunya ada pengalihan-pengalihan arus," kata Sigit dalam keterangan tertulis usai mengecek kesiapan 91 command center Labuan Bajo dilansir ANTARA, Rabu, 3 Mei.

Sigit mengakui kebijakan rekayasa lalu lintas ini tentu akan mengganggu kenyamanan aktivitas masyarakat, untuk itu ia pun meminta pengertian dan memohon maaf bila kelancaran lalu lintas masyarakat terganggu dengan adanya pengalihan arus tersebut.

"Oleh karena itu terkait dengan ketidaknyamanan masyarakat yang mungkin terganggu karena ada pengalihan arus, kami tentunya mohon maklum dan mohon maaf," kata jenderal bintang empat itu.

Sebelumnya, Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma menyebutkan akan ada pengalihan arus transportasi dengan sistem lawan arus (contraflow).

Sistem ini merupakan sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah normal arus kendaraan pada suatu jalan raya karena pertimbangan perpindahan delegasi kepala negara dari satu titik kegiatan ke titik lain.

"Tolong dipatuhi, kalau sudah tutup, jangan paksa diri masuk, ikuti saja apa yang sudah diatur oleh aparat lalu lintas," ujar Johanis.

Selanjutnya, motor, mobil, dan kendaraan harus diparkir pada tempat yang telah disediakan. Warga diminta untuk tidak memarkir kendaraan di sembarang tempat.

Diaa berharap kegiatan internasional itu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan semua pihak, sehingga nama Indonesia khususnya Labuan Bajo menjadi semakin terkenal dan acara itu bisa sukses.

Dalam pengamanan KTT ASEAN 2023 yang berlangsung dari tanggal 9-11 Mei, Polri mengerahkan 2.627 personel gabungan yang berasal dari Mabes Polri, Polda NTT dan Polda NTB.

Agenda internasional ini dihadiri sebanyak 11 kepala negara dari anggota ASEAN dan negara sahabat, serta sekitar 550 delegasi orang menyertai kepala keluarga. Selain itu, ada sekitar 300 hingga 500 orang panitia nasional lintas kementerian dan lembaga, juga 1.300 pasukan pengamanan yang hadir di Labuan Bajo.