Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal  Listyo Sigit Prabowo meminta Korps Lalu Lintas (Korlantas) untuk mengevaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas yang diterapkan pada saat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bertaraf nasional maupun internasional yang membutuhkan pengaturan arus lalu lintas seperti di Jakarta maupun kota-kota besar lainnya, seperti jalan alternatif.

“Saya titip tolong yang lancar jangan yang diprioritaskan saja, tapi (jalan) alternatif yang direkayasa, juga tetap harus lancar, oleh karena itu bagaimana kemudian ini disosialisasikan paling utama,” kata Sigit dalam acara syukuran HUT ke-68 Korlantas Polri di Pusdik Lantas Serpong, Tangerang dilansir ANTARA, Senin, 25 September.

Menurut Kapolri, Jakarta dan kota-kota besar lainnya selalu menjadi tempat diadakannya kegiatan-kegiatan yang membutuhkan rekayasa, karena memang khususnya Jakarta menjadi kota kunjungan, kota event-event yang bersifat internasional termasuk olahraga, sehingga perlu dilakukan rekayasa lalu lintas.

Dengan diterapkannya rekayasa lalu lintas tersebut, Kapolri menekankan kepada jajaran Korlantas untuk memasifkan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat terinformasi lebih awal saat harus beraktivitas di luar ruangan, dan memiliki alternatif pilihan untuk lalu lintas yang dilaluinya.

Terinformasinya masyarakat lebih awal, kata dia, masyarakat bisa menggunakan jalur alternatif yang sudah disiapkan, sehingga arus lalu lintas berjalan lancar.

Selain mengutamakan sosialisasi, lanjut Kapolri, penambahan personel juga perlu dilakukan, tidak hanya di jalan utama yang diberlakukan rekayasa lalu lintas, tapi juga jalan alternatif yang menjadi pengalihan akibat adanya rekayasa lalu lintas.

“Tolong hal ini dilakukan perbaikan evaluasi, sosialisasikan, pada saat akan melaksanakan rekayasa lalu lintas,” kata Sigit.

Dengan adanya sosialisasi, pengerahan personel yang memadai, kata Sigit, ketika terjadi rekayasa lalu lintas, masyarakat bisa memilih untuk menggunakan jalur-jalur alternatif yang telah disiapkan saat rekayasa lalu lintas diberlakukan.

“Misalnya masyarakat memilih kalau mau mengarah ke Monas terjadi pengalihan arus, kalau dia mau belok ke kiri akan terjadi begini, kalau ke kanan akan terjadi begini. Ini diinformasikan dari awal, sehingga masyarakat mempunyai pilihan-pilihan,” kata Sigit menerangkan.

Mantan Kabareskrim Polri itu menekankan sosialisasi, edukasi dan pengerahan personel merupakan upaya Polri supaya masyarakat bisa mendapatkan pilihan-pilihan pada saat harus turun di jalan karena ada kegiatan.

Beberapa peristiwa kemacetan terjadi imbas dari proses rekayasa lalu lintas, seperti pada saat pelaksanaan sistem satu arah pada arus balik Idul Fitri bulan Mei 2022, terjadi kemacetan di ruas jalan Kalimalang, Bekasi.

Pada saat pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, sejumlah warga mengeluhkan kemacetan di ruas jalan Jakarta imbas dari rekayasa lalu lintas pada saat delegasi melintas. Kemacetan terjadi setelah penutupan jalan dari arah Pancoran menuju Semanggi. Kemudian lalu lintas menuju Mampang juga terjadi kemacetan.

Sigit mengapresiasi kinerja Korlantas Polri dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas (Kamseltibcarlantas) khususnya pada saat mengamankan kegiatan khusus seperti KTT G-20 di Bali, KTT ASEAN di Labuan Bajo, KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri, serta lain sebagainya.

Menurut dia, keberhasilan ini menjadi kisah sukses yang hendaknya bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas harian Korlantas Polri dengan target dapat menekan angka kecelakaan.

Seperti pada pengamanan arus mudik 2021 dan 2023, angka kecelakaan turun 17,3 persen. Sementara pada catatan harian, angka kecelakaan lalu lintas di 2023 mengalami kenaikan 33 persen dibanding 2022.

“Sekarang pekerjaan rumahnya Korlantas bisa bekerja yang khusus, sementara di hal-hal yang bersifat khusus (lakalntas) bisa diturunkan. Jadi bagaimana pada saat Korlantas mengelola yang khusus ini kemudian digunakan juga untuk mengelola yang rutin yang sehari-hari,” kata Sigit.

Kapolri mengatakan kunci dari keberhasilan dalam pengaturan arus lalu lintas adalah bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait sehingga angka kecelakaan lalu lintas di tahun 2023 bisa diturunkan.

“Saya yakin apabila kita ini bekerja keras dengan seluruh stakeholders terkait angka ini bisa kita capai, tentunya dengan edukasi, dengan sinergi dengan berbagai macam rekayasa bisa rekan-rekan terapkan,” kata Sigit.