JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia mendapat manfaat yang cukup besar dari serangkaian penyelenggaraan G20 pada tahun ini. Menurut dia, dampak ekonomi yang bisa dirasakan RI mampu menembus angka triliunan rupiah.
“Studi yang dilakukan menyebut bahwa produk domestik bruto (PDB) akan terdampak sebesar Rp7,4 triliun,” ujarnya saat menjawab pertanyaan wartawan pada Senin, 7 November.
Airlangga menjelaskan bahwa nilai tersebut merupakan estimasi perhitungan dalam seluruh agenda pertemuan yang berlangsung di sepanjang 2022.
“Untuk (spending) pengeluaran langsung tidak kurang dari Rp1,7 triliun,” bebernya.
Tak hanya manfaat ekonomi dari sisi valuasi ekonomi, dia pun mengungkapkan perhelatan Group of 20 di Indonesia membantu pemerintah dalam mengakselerasi penyerapan angkatan kerja.
“Tenaga kerja langsung yang terlibat beserta UMKM bisa mencapai 33.000,” tegasnya.
BACA JUGA:
Airlangga menyebut, Indonesia sukses memimpin hingga 438 event. Jumlah ini malahan lebih banyak dibanding dengan banyaknya hari dalam setahun yang hanya 365 hari.
Adapun untuk agenda puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tengah November ini di Bali, Panitia Nasional telah menerima pendaftaran sampai dengan 2.500 peserta yang berkomitmen hadir.
“Ada 39 delegasi resmi yang ikut di KTT. 20 diantaranya adalah negara anggota, sembilan negara merupakan undangan, dan 10 lembaga dunia akan ikut ke Bali. Ini tentu baik bagi perekonomian kita,” pungkas Menko Airlangga.