Taktik Pemerintah Genjot Ekspor: Beri Hibah ke Luar Negeri untuk Membeli Produk RI
Ilustrasi (Foto: Shutterstock )

Bagikan:

JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) memahami dan mengerti mengenai struktur ekspor Indonesia.

“Kalau sekarang topiknya adalah perluasan ekspor, saya ingin LDKPI mengerti betul struktur ekspor Indonesia. Ini adalah keharusan,” ujarnya dalam seminar LDKPI bertajuk Perluasan Ekspor Melalui Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing tengah pekan ini.

Menurut Suahasil, sinergi dan kolaborasi dapat dilakukan LDKPI bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam hal penyediaan layanan dan fasilitas untuk mendukung program ekspor nasional.

“LPEI bisa memberikan pembiayaan untuk perusahaan dalam negeri yang mau ekspor. Tapi LPEI dari beberapa tahun terakhir juga sudah kita lengkapi dengan boleh memberikan pembiayaan kepada perusahaan di luar negeri selama dia membeli barang dari Indonesia. Jadi yang kita kasih pembiayaan boleh di luar negerinya, tapi beli barangnya dari Indonesia, mendorong ekspor Indonesia. Bukan hanya pembiayaan, bisa juga bahkan ke arah penjaminan,” jelas dia.

Wakil Sri Mulyani itu menyampaikan pula LDKPI dapat berperan dengan memberikan hibah tapi digunakan untuk membeli barang atau produk dari Indonesia sehingga dapat mendorong ekspor.

“Pemerintah bisa memberi hibah tapi dana tersebut diarahkan untuk membeli barang dari kita. Nah bagiannya Indonesian AID adalah hibah tapi kemudian mendorong ekspor dari Indonesianya,” tutur dia.

Untuk itu, Suahasil meminta LDKPI harus mempelajari struktur ekspor Indonesia, memahami produk apa yang sering diekspor Indonesia, ke mana negara tujuannya, hingga mengerti kebutuhan negara tujuan ekspor.

“Indonesian AID harusnya juga memikirkan menyisir seluruh kementerian dan lembaga, melihat apalagi yang bisa kita perkuat dari setiap kementerian dan lembaga sehingga memunculkan diplomasi ekonomi dan diplomasi politik sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia. Ini tugas yang mulia, tugas yang luar biasa, dan saya yakin teman-teman semua di sini bisa menangkap itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Suahasil berharap LDKPI dapat bekerja lebih keras lagi untuk menjaga tata kelola dan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain.

“Makin disiplin menjaga tata kelola pengelolaan dananya. Makin disiplin bekerjasama dengan kementerian lain, terutama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan beberapa kementerian utama lainnya yang ada di dalam Dewan Pengarah LDKPI. Sehingga ini benar-benar menjadi alat dari Indonesia, alat dari negara,” tutup Wamenkeu Suahasil.