Defisit APBN 2022 Dipastikan Lebih Rendah dari Target, Utang RI Makin Sedikit
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pihaknya optimistis defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini akan lebih rendah dari proyeksi awal pemerintah.

Dijelaskan bahwa realisasi belanja negara hingga September 2022 adalah sebesar Rp1.913,9 triliun atau 61,6 persen dari target. Jumlah ini lebih rendah dari pendapatan negara yang mencapai Rp1.974,7 triliun. Alhasil, APBN surplus Rp60,9 triliun pada penutupan kuartal III 2022.

Hasil tersebut membuat realisasi pembiayaan anggaran merosot tajam dengan bukuan Rp429,8 triliun atau hanya 51,2 persen dari target.

“Hasil ini relatif efisien seiring optimalnya capaian pendapatan,” ujar dia melalui kanal virtual pada Kamis, 3 November.

Menurut Menkeu pemerintah memfokuskan belanja untuk mendorong pemulihan ekonomi, mendukung stabilitas harga, dan melindungi daya beli masyarakat.

“Anggaran juga diarahkan untuk mendukung investasi dalam rangka akselerasi pembangunan infrastruktur dan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” tutur dia.

Oleh karenanya, Menkeu yakin kondisi keuangan negara bakal lebih baik pada penutupan tahun ketimbang rencana awal saat ditetapkan pemerintah.

“Dengan perkembangan tersebut, defisit APBN diperkirakan lebih rendah dari target Perpres 98/2022,” katanya.

“Ini tentu saja membuat risiko utang lebih terkendali sehingga keberlanjutan fiskal jangka menengah dapat dijaga. Peran APBN sebagai shock absorber juga diharapkan dapat berfungsi optimal di tengah risiko ketidakpastian global yang masih eskalatif,” tutup Menkeu Sri Mulyani.