Sri Mulyani: Isu Perubahan Iklim Sama Pentingnya dengan Tantangan Geopolitik Saat Ini
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap menaruh perhatian besar pada isu perubahan iklim di tengah gejolak geopolitik yang mendominasi agenda pemulihan dunia saat ini.

Menurut Menkeu kedua fokus tersebut bernilai strategis karena memiliki dampak sosial-ekonomi yang luas dan signifikan.

“Mengingat rendahnya proporsi pembiayaan hijau dan berkelanjutan saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan kerangka kerja tingkat tinggi bagi keuangan transisi agar pasar keuangan pembiayaan dapat mendukung transisi yang sesuai dan terjangkau yang juga berkelanjutan. Ini juga termasuk bagaimana kita akan dapat mencapai Paris Agreement dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 6 November.

Menkeu menambahkan, kerangka kerja ini akan mengembangkan pemahaman bersama tentang elemen kunci bagaimana mendukung pembiayaan terutama dalam memfasilitasi transisi iklim. Identifikasi aktivitas transisi akan didasarkan pada jalur teknis yang kredibel untuk sektor padat karbon utama untuk dekarbonisasi menuju net zero emission.

Adapun, transisi energi disebutnya sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi rendah karbon yang akan membutuhkan investasi besar dan kebijakan transformasional.

Menkeu mengungkapkan pula bagi banyak negara berkembang yang memiliki sumber daya dan kapasitas terbatas, hal ini akan menjadi tantangan yang sangat sulit untuk diatasi.

Kata dia, perubahan iklim adalah hal yang penting tetapi mereka berada dalam posisi kapasitas yang terbatas untuk dapat memenuhi target pengurangan emisi karbon.

“Di bawah Kepresidenan Indonesia G20, perubahan iklim menjadi salah satu topik yang paling penting yang tidak hanya dibahas tetapi kami juga uraikan dalam bentuk pedoman tingkat tinggi lintas pendekatan yang selaras agar kami dapat memberikan penyesuaian transisi ekonomi global yang terjangkau menuju keberlanjutan,” tuturnya.

Lebih lanjut, transisi yang berhasil membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah dan semua pemangku kepentingan termasuk salah satu peran terpenting sebenarnya adalah oleh lembaga multilateral.

Ditegaskan jika lembaga multilateral tersebut berada dalam posisi yang lebih baik dan memiliki kapasitas dalam bentuk pengetahuan, pembiayaan, dan kekuatan untuk memobilisasi pembiayaan dan memiliki kebijakan teknis dalam mengembangkan keuangan berkelanjutan.

“Saya ingin mendorong semua peserta untuk memberikan hasil nyata dalam mencapai kerangka transisi nyata yang mulus. Ini penting tidak hanya untuk kita hari ini tetapi yang terpenting, ini akan menjadi penting untuk generasi kita selanjutnya,” tutup Menkeu Sri Mulyani.