Bagikan:

PALEMBANG - Bank pembangunan daerah PT Bank Sumsel Babel (BSB) mencapai kinerja positif dengan membukukan laba Rp560 miliar per Oktober 2022.

Direktur Utama BSB Achmad Syamsudin saat peringatan HUT ke-65 BSB di Palembang, Sumsel, mengatakan pencapaian ini berkat upaya perusahaan mengoptimalkan potensi di tengah pelemahan ekonomi yang terjadi akibat dampak pandemi COVID-19.

BSB menargetkan pertumbuhan laba sebesar sembilan persen pada 2022 dibandingkan 2021 yang mampu membukukan keuntungan bersih Rp485,29 miliar atau tumbuh 14,55 persen secara tahunan (year on year).

"Tren pertumbuhan itu sebenarnya sudah terasa sejak 2018, walau sempat dihantam pandemi, tapi BSB tetap mampu menjaga performa hingga kini," kata Syamsudin dikutip Antara, Minggu 6 November.

Dalam empat tahun terakhir, aset BSB tumbuh dari Rp25 triliun menjadi Rp31,6 triliun pada 2021.

Saat COVID-19, BSB mampu membukukan pertumbuhan kredit delapan persen, begitu juga dengan dana pihak ketiga (DPK) yang mampu menyerap Rp600 miliar.

Perusahaan juga fokus menjaga rasio kredit bermasalah di kisaran di bawah ambang 5,0 persen, yang mana awalnya 5,51 persen menjadi 2,85 persen.

Pada Oktober 2022, meski terjadi anomali lantaran adanya pengaruh kenaikan BBM, tapi BSB tetap mampu mempertahankan aset di kisaran Rp38,37 triliun.

Bahkan, realisasi penyaluran kredit mampu melewati target hingga tembus Rp20 triliun per Oktober 2022.

Performa positif ini harus terus dijaga apalagi adanya ancaman krisis pada 2023. "Kita harus waspada terhadap resesi, tapi jangan takut dan jangan sombong juga," kata dia.

Menjelang akhir tahun ini, BSB terus menggenjot pertumbuhan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki terutama SDM.

Menurutnya, sistem yang dibangun sudah mumpuni untuk menopang perusahaan memenangkan persaingan terutama dalam kesiapan infrastruktur digital.

"Sistem bisa berganti, tapi tetap manusia yang mengendalikan. Ke depan, kami fokus mengelola SDM agar bisa kompeten sesuai dengan perubahan zaman," ujar dia.