Bagikan:

JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 16 persen sepanjang tahun 2022.

Direktur Keuangan BTPN Hanna Tantani memaparkan, laba bersih setelah pajak Bank BTPN tumbuh menjadi Rp3,10 triliun pada 2022 dari Rp2,67 triliun setahun sebelumnya.

“Bank BTPN melaporkan pertumbuhan laba bersih yang memuaskan tahun 2022 di tengah ancaman resesi global dan masa transisi dari pandemi menuju endemi,” ujarnya dalam konferensi pers di Menara Bank BTPN, Selasa 28 Februari.

Dirinya melanjutkan, kenaikan laba bersih ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4 persen menjadi Rp13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13 persen menjadi Rp1,84 triliun.

Pertumbuhan pendapatan operasional didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5 persen menjadi Rp11,68 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 3 persen menjadi Rp2,01 triliun tahun lalu.

"Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10 persen dan 13 persen," imbuh Hanna.

Di sisi lain beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17 persen menjadi Rp4,22 triliun sepanjang 2022 terutama dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate.

Selain itu, Bank BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9 persen menjadi Rp209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp191,92 triliun akhir tahun 2021.

Hanna menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti kuatnya fundamental Bank BTPN.

"Seluruh pencapaian ini merupakan hasil dari kinerja solid dari insan Bank BTPN dalam memberikan layanan terbaik bagi setiap nasabah dan mendampingi nasabah di berbagai kondisi," lanjut Hanna.