Bagikan:

JAKARTA - Laba PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menembus angka Rp1,47 triliun pada 2021. Pencapaian tersebut tidak lepas dari langkah perseroan mendorong pembiayaan ultra mikro.

Sepanjang tahun lalu, BTPN Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan ultra mikro 10 persen menjadi Rp10,44 triliun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,52 triliun.

"Pertumbuhan itu juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga, Non Performing Financing (NPF) tercatat di posisi 2,37 persen," kata Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo dalam keterangannya dikutip Antara, Minggu 27 Maret.

Bank juga memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di posisi 58 persen, jauh di atas rata-rata industri. Total aset tumbuh 13 persen (yoy) menjadi Rp18,54 triliun dari Rp16,44 triliun, serta Dana pihak ketiga tumbuh 12 persen (yoy) menjadi Rp10,97 triliun, dari Rp9,78 triliun.

Hadi mengatakan bank tidak mungkin mencatatkan pencapaian ini secara sendiri saja, karena ini merupakan dukungan seluruh pihak tanpa terkecuali.

"Sungguh dukungan ini membuat kami bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik sepenuh hati. Insya Allah, di 2022 kita akan bersama-sama terus bergandengan dalam mengembangkan serta menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia," kata Hadi.

Menurut dia, lebih dari satu dekade, BTPN Syariah tetap fokus melayani segmen pra dan cukup sejahtera produktif Indonesia.

Dalam melayani segmen ini, bank senantiasa menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur dan berkelanjutan. Pola inilah yang memberikan kesempatan bank untuk terus mewujudkan misinya memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti kepada rakyat Indonesia.

Melewati tahun kedua pandemi, katanya, bank semakin belajar untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan zaman terutama teknologi digital.