Bagikan:

JAKARTA - Penghargaan Top CSR Awards 2022 telah diberikan kepada perusahaan terkemuka dari berbagai sektor bisnis yang berasal dari seluruh Indonesia. Berlangsung di Hotel Raffles Jakarta, Rabu 30 Maret, penghargaan tersebut mengangkat tema Being a Responsible Company is the Key Strategy for Business Sustainable Growth (Menjadi Perusahaan yang bertanggung jawab, merupakan kunci strategi untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan).

Adapun beberapa nama besar yang muncul sebagai pemenang penghargaan, antara lain: MMS Group Indonesia, Multi Harapan Utama; Kideco Jaya Agung; Geo Dipa Energi; Yayasan BSM Umat; Indonesia Power; Borneo Indobara; Chandra Asri Petrochemical; Bank BRI; Len Industri, MNC Group; Bank Jatim; Kaltim Prima Coal; Aice Group; Sasa Inti; Suntory Garuda Beverage; Danareksa; Sharp Electronics Indonesia; Pupuk Kaltim; Hero Supermarket; Sucofindo; Asuransi Sinarmas; Asmin Bara Bronang.

Kemudian, ada juga Solusi Bangun Indonesia; Petro Kimia Gresik; Bank Mandiri; Perusahaan Gas Negara; Lembaga Penjamin Simpanan; Taspen; Bank Sumsel Babel; Jasa Sarana; Bank BCA; Astra Internasional; dan Badak NGL.

Top CSR Awards, diselenggarakan setiap tahun oleh Majalah Top Business, yang bekerja sama dengan sejumlah institusi seperti Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia (PaGI); Asosiasi GRC Indonesia; Corebest (lembaga konsultan dan pelatihan CSR); LKN (Lembaga Kajian Nawacita); Yayasan Pakem (Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro); SDP (PT Sinergi Daya Prima/konsultan GCG); SGL Management (konsultan Manajemen dan bisnis); Solusi Kinerja Bisnis (SKB).

Penghargaan yang diberikan untuk tahun ini, merupakan kesinambungan dari penghargaan serupa yang diberikan tahun-tahun sebelumnya.

850 kandidat dan 160 finalis

Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2022, M. Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Top Business, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 850 perusahaan di Indonesia (long list kandidat pemenang). Ada sebanyak 200 perusahaan yang mengikuti penilaian, dan 160 perusahaan mengikuti secara lengkap.

“Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 145 perusahaan,” kata Lutfi.

Kegiatan Top CSR Awards merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan bidang CSR yang tertinggi, dan insyaallah yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ TJSL/Community Development, yang efektif dan berkualitas.

Sekaligus, Top CSR Awards bukan hanya sekadar kegiatan penilaian dan pemberian perhargaan semata, namun didalamnya ada banyak proses pembelajaran bersama untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas CSR perusahaan.

Contoh proses pembelajaran itu, adalah adanya sesi Nilai Tambah dalam kegiatan Wawancara Penjurian, yang terus dibudayakan dalam kegiatan award-award yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business atau MSI Group.

“Di dalam Sesi Nilai Tambah ini, Dewan Juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk meningkatkan kualitas CSR perusahaan ke depan,” papar Lutfi.

Lutfi juga menjelaskan, ada pembeda antara Top CSR Awads dengan award CSR yang lainnya. Yakni pertama, kegiatan award-award CSR yang lain, fokus penilaiannya hanya pada aspek comply terhadap ISO 26000/aspek lingkungan saja. Sedangkan penilaian Top CSR Awards 2022 lebih lengkap. Tidak hanya sekadar comply terhadap ketentuan ISO 26000 dan aspek lingkungan, tapi juga memperhatikan aspek CSV (Creating Shared Value), dan keselarasan CSR untuk mendukung bisnis perusahaan agar tumbuh berkelanjutan.

Kedua, di dalam Top CSR Awards 2022, ada kategori khusus yang terkait dengan 5 Visi Presiden RI 2019-2024, ini menunjukkan bahwa CSR perusahaan seharusnya tidak saja selaras dengan strategi bisnis perusahaan, namun juga bisa sejalan dengan program dan kebijakan Pemerintah. Sehingga sinergi CSR antar-perusahaan maupun sinergi CSR perusahaan dengan Pemerintah, perlu dijalankan dengan baik.

Ketiga, penilaian dalam Top CSR Awards 2022, tidak hanya melibatkan pakar dan konsultan CSR saja. Tetapi juga menyertakan konsultan dan asosiasi bisnis, serta menimbang tata kelola perusahaan, termasuk dari pasar modal dan lembaga pembiayaan. Sehingga keberhasilan CSR, dapat dinilai dan dilihat lebih komprehensif, dari sudut pandang (bisnis) yang lebih luas.

Sementara, dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, menyampaikan sejumlah hal. Antara lain bahwa konsep community development yang dilakukan perusahaan-perusahaan, banyak yang sudah memproteksi ekosistem.

“Selain menyelesaikan masalah sosial-lingkungan, ada juga CSR perusahaan yang menimbulkan biodiversity," kata Sigit.

Sigit pun mengatakan bahwa ekonomi sirkular akan semakin penting. “Pengolahan barang tertentu selama mungkin, diperlukan. Dunia usaha pun harus menyiapkan strategi agar produknya survive saat pembatasan plastik dalam produknya,” ucap Sigit.