Kabar Baik! RI Segera Miliki Fasilitas Pengujian Otomotif Terbesar Se-Asia Tenggara
Seremoni Proving Ground BPLJSKB di Bekasi (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan bersama dengan Kementerian Perhubungan secara resmi mengumumkan dimulainya proyek pembangunan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yaitu Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pihaknya selalu siap memberikan dukungan dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.

“Tujuan pembangunan infrastruktur bisa dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai macam fasilitas pembiayaan inovatif, yang terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dari kementerian dan lembaga,” ujarnya dalam keterangan pers hari ini, Senin, 31 Oktober.

Menurut Menkeu, pemerintah mendorong proyek ini tentu tidak hanya sekedar aspek biaya tapi bisa membawa manfaat bagi perekonomian nasional dan tentu juga bagi perekonomian di Bekasi yang menjadi lokasi aktivitas.

“Pemerintah berkomitmen mendukung industri otomotif Indonesia sehingga mampu menembus pasar internasional, dan memberikan jaminan keselamatan di dalam negeri dengan standar-standar otomotif yang memang sudah dibakukan baik pada level regional ASEAN maupun internasional,” tuturnya.

Menkeu berharap pelaksanaan ke depan dapat disertai dengan upaya merawat fasilitas. Pasalnya, sarana infrastruktur ini bernilai tidak mudah dan menembus hingga angka Rp1,7 triliun.

“Ini akan menjadi salah satu ikon dari center of excellent yang saya harap akan mampu mendukung industri otomotif makin kompetitif dan dikenal di seluruh dunia,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa pengembangan kawasan dapat menghasilkan pengujian tipe kendaraan bermotor yang lebih akurat dan memenuhi standar internasional.

Dia menyebut hal ini sangat positif dalam meningkatkan aspek keselamatan kendaraan bermotor dan mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan tingkat emisi karbon pada kendaraan, serta mengurangi ketergantungan pendanaan dari APBN.

“Melalui kehadiran Proving Ground sebagai fasilitas pengujian kendaraan terbesar se-Asia Tenggara ini akan meningkatkan daya saing, karena uji coba produk otomotif bisa dilakukan di dalam negeri dan langsung bisa diekspor tanpa harus dilakukan uji coba kembali di luar negeri. Insha Allah kita akan lakukan groundbreaking pembangunannya pada tahun,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) M. Wahid Sutopo mengungkapkan kolaborasi Kemenkeu dan Kemenhub secara signifikan mengakselerasi percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia.

“Kami tentu menargetkan bisa segera menggarap proyek Proving Ground Bekasi ini untuk membantu Pemerintah pada Proyek Strategis Nasional,” tegas dia.

Untuk diketahui, Proving Ground merupakan fasilitas pengujian di luar ruangan (outdoor test) sesuai dengan standar internasional yang telah mengadopsi United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of Approval For Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement).

Rencananya, akan ada sekitar 16 fasilitas pengujian sesuai dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement.