VKTR Bangun Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial, Menhub: Pemerintah Wajib Dukung
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang telah membangun fasilitas kendaraan listrik komersial pertama di Indonesia.

Menurut dia, fasilitas ini akan mempercepat adopsi kendaraan listrik atau electronic vehicles (EV) di Indonesia.

Hal ini disampaikan Budi saat menghadiri groundbreaking fasilitas yang dibangun oleh anak perusahaan Bakrie & Brothers di Magelang, Jawa Tengah.

Budi bilang dalam membentuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diperlukan sinergitas dan kolaborasi dan dimulai dari kendaraan listrik komersial seperti bus, truk, dan taksi.

“Apa yang kita lakukan ini satu tugas yang bukan kerjanya swasta saja, tetapi pemerintah berkewajiban untuk mendukung,” tuturnya dalam keterangan resmi, Selasa, 27 Februari.

Budi juga menyanpaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan target penurunan emisi tanpa syarat dari 29 persen menjadi 31,89 persen dan bersyarat dari 41 persen menjadi 43,20 persen.

Target ini juga telah tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).

Untuk mencapai target penurunan emisi, sambung Budi, Kementerian Perhubungan telah berkomitmen mendorong pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk kebutuhan pasar domestik dan bahkan global.

“Saat ini jumlah KBLBB berdasarkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang terbit per 22 Januari 2024 yaitu sebanyak 122.630 unit,” ucapnya.

Melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), kata Budi, saat ini juga telah dilakukan pembangunan pusat pengujian dan sertifikasi kendaraan bermotor terbesar se-Asia Tenggara berupa Proving Ground yang terletak di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat.

Dengan adanya pembangunan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, sambung dia, pelaksanaan uji tipe yang selama ini dilaksanakan di luar negeri nantinya bisa dilaksanakan di Indonesia.

“Pemerintah berharap, dengan menstimulasi kendaraan listrik, maka akan meningkatkan efisiensi energi dan konservasi energi sektor transportasi, serta terwujudnya kualitas udara bersih, dan ramah lingkungan serta yang terpenting adalah mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyampaikan pembangunan pabrik ini yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri yang sangat luar biasa, sekitar 40 hingga 70 persen.

“Ini bukan angka yang sedikit, menunjukkan bahwa industri lokal mampu bersaing secara global serta memberikan harapan bagi masa depan industri otomotif Indonesia yang lebih berkelanjutan dan mandiri,” ujarnya.